MAKALAH ANGIN TORNADO
I. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan
oleh rotasi bumi dan juga karena adanya
perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak
dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah.
Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi
lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena
udaranya berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang
bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah.
Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara
panas dan
turunnya udara
dingin ini
dinamanakan konveksi.
Angin dalam agroklimatologi mempunyai dua fungsi yaitu
sebagaii pemindahan panas dan pemindahan uap air. Disamping itu angi juga
mempunyai peranan penting dibidang lain, misalnya dalam penerbangan dan
pelayaran ditentukan oleh kecepatan dan arah angin. Dalam bidang pertanian
angin juga mempunyai peranan yang penting yaitu membantu dalam proses
penyerbukan pada tumbuhan berbunga.
Disamping mempunyai peranan penting, angin juga dapat
menimbulkan kerugian yang sangat besar baik dibidang ekonomi maupun kesehatan.
Kasus yang paling sering muncul di media massa adalah kasus tentang angin
tornado yang umumnya terjadi di Amerika Serikat. Angin tornado yang terjadi di
Amerika Serikat ini umumnya merenggut korban jiwa dalam jumlah yang lumayan
banyak.
Umumnya angin yang merusak di Indonesia adalah angin puting
beliung. Angin puting beliung ini pada dasarnya sama saja dengan angin tornado
akan tetapi ukuran dan kecepatan untuk angin puting beliung ini jauh lebih
kecil dibanding dengan angin tornado. Sehingga kerusakan yang terjadipun juga
tidak separah kerusakan yang ditimbulkan oleh angin tornado.
Secara garis besar, angin terjadi karena adanya perbedaan
tekanan udara di permukaan bumi. Angin akan bergerak dari tekanan udara tinggi
ke tekanan udara rendah. Angin bertiup dalam skala kecil dapat menyejukkan
udara yang terasa panas. Namun apabila angin tersebut mempunyai kecepatan yang
tinggi, maka akan mengakibatkan kerugian bagi manusia.
1.2. Rumsan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan angin dan bagaimana proses
terjadinya angin ?
2.
Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan
angin ?
3.
Apa yang dimaksud dengan angin tornado?
4.
Bagaimana proses terjadinya angin tornado ?
5.
Apa saja klasifikasi angin tornado dan kerusakan yang
terjadi akibat angin tornado ?
6.
Apa yang dimaksud dengan angin puting beliung ?
7.
Bagaimana proses terjadinya angin puting beliung ?
8.
Bagaimana cara antisipasi terhadap angin puting beliung
?
1.3. Tujuan Penulisan
1.
Untuk menjelaskan definisi angin dan bagaimana proses
terjadinya angin
2.
Untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
kecepatan angin
3.
Untuk menjelaskan definisi angin tornado
4.
Untuk menjelaskan proses terjadinya angin tornado
5.
Untuk menjelaskan klasifikasi angin tornado dan
kerusakan yang terjadi akibat angin tornado
6.
Untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan angin puting
beliung
7.
Untuk menjelaskan a proses terjadinya angin puting
beliung
8.
Untuk menjelaskan cara antisipasi terhadap angin puting
beliung
1.4.
Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini
bersumber dari studi literatur yaitu dengan mengumpulkan dan mengkaji berbagai
literatur yang berhubungan dengan masalah yang dikaji. Studi literatur yang
digunakan adalah studi kepustakaan dan sumber lain dari internet.
II. PEMBAHASAN
2.1.
PENGERTIAN ANGIN
Angin adalah udara yang bergerak di mana arahnya paralel
dengan permukaan bumi, dari daerah tekanan udara tinggi ke tekanan rendah.
Angin memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari karena daerah yang
terkena banyak paparan sinar mentari akan memiliki suhu yang lebih tinggi serta
tekanan udara yang lebih rendah dari daerah lain di sekitarnya sehingga
menyebabkan terjadinya aliran udara. Angin juga dapat disebabkan oleh
pergerakan benda sehingga mendorong udara di sekitarnya untuk bergerak ke
tempat lain.
Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi
lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena
udaranya berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang
bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah.
Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara
panas dan
turunnya udara
dingin ini
dinamanakan konveksi.
Angin adalah gerakan
massa udara dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan
rendah. Seorang ahli cuaca dari negara Perancis bernama Bays Ballot mengemukakan sebuah teori yang berhubungan dengan
gerakan angin. Hukum Bays Ballot berbunyi :
1)
Angin bergerak dari daerah yang bertekanan udara
maksimum ke daerah yang bertekanan minimum
2)
Di belahan bumi utara angin dibelokkan ke kanan,
sedangkan di belahan bumi bagian selatan arahnya dibelokkan ke kiri.
Angin yang bertiup
dapat diukur kecepatannya dengan alat yang disebut anemometer. Jika perbedaan
udara di dua tempat sangat besar, maka akan bertiup angin kencang.
2.1.1. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kecepatan angin
Kecepatan
angin yang berhembus di permukaan bumi ini di pengaruhi oleh beberpa faktor, di
antaranya :
Ø Gradien tekanan udara (barometris)
Kecepatan angin bertiup sangat tergantung pada besar kecilnya gradien
tekanan udara atau Gradien barometer adalah perbedaan tekanan udara
antara dua isobar pada jarak lurus 111 km, makin besar gradien tekanan udara dari dua daerah makin cepat angin
tersebut bertiup.
Ø Tinggi tempat
Udara yang bergerak didekat permukaan bumi sangat dipengaruhi oleh
kekasaran permukaan bumi. Sehingga semakin besar kekasaran permukaan bumi
(adanya gunung, pohon, gedung, topografi yang tidak rata) maka semakin besar
turbulensinya dan semakin lambat kecepatan angin bergerak. Kecepatan angin
makin tinggi dengan naiknya ketinggian akibat berkurangnya gesekan dengan
permukaan tanah.
Makin tinggi kedudukan
suatu tempat, maka kecepatan angin akan semakin cepat pula, sebaliknya semakin
rendah kedudukan suatu tempat maka kecepatan anginnya semakin lambat.
Ø Letak lintang.
Bumi berputar pada sumbunya dengan kecepatan 1041 meter perjam di equator. Lajunya menurun dengan semakin tinggi letak
lintang suatu tempat sampai mencapai nol di kutub. Berkurangnya kecepatan ini disebabkan oleh
semakin kecil lingkaran litang ke arah kutub.
Sehingga kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat dari yang jauh
dari garis khatulistiwa.
Letak tempat di bumi
yang dimaksud adalah letak suatu tempat terhadap garis lintang di bumi.
Kecepatan arah angin di sekitar daerah ekuator lebih besar bila dibandingkan
dengan daerah yang terletak jauh dari daerah ekuator. Hal ini disebabkan adanya
rotasi bumi, di mana saat bumi berotasi menimbulkan gaya dorong keluar lebih
besar dari gaya dorong ke dalam.
Ø
Waktu.
Di siang hari angin bergerak lebih cepat dari pada malam
hari.
Dalam klimatologi, angin mempunyai 2 fungsi mendasar :
1.
Pemindahan
panas : dari
latitude/lintang yang lebih rendah ke yang lebih tinggi dan akan membuat seimbang neraca radiasi matahari antara lintang rendah dan
tingggi.
2.
Pemindahan uap
air : yang
dievaporasikan dari laut ke daratan di mana sebagian besar dikondensasaikan
untuk menyediakan kebutuhan air yang turun kembali sebagai hujan, kabut
atau embun.
2.1.2. Faktor-faktor
yang mempengaruhi arah pergerakan angin
Berikut
adalah faktor-faktor
yang mempengaruhi arah
pergerakan angin, yaitu :
1. Perputaran
Bumi.
Pada perbedaan tekanan udara yang konstan, gradien tekanan udara
menyebabkan gerakan udara yang lurus.
Efek perputaran bumi menyebabkan pergerakan itu merupakan suatu
lengkungan (gaya coriolis) dan bila terjadi suatu gerakan lengkung maka
timbulah kekutan atau gaya centrifugal yang mencoba menarik keluar dari pusat
lengkungan.
Kekuatan perputaran bumi (gaya coriolis) menyebabkan penyimpangan arah
angin. Dibelahan bumi utara pergerakan
udara disimpangkan ke kiri dan dibelahan bumi selatan pergerakan udara
disimpangkan kekanan, sebagai akibatnya pergerakan udara berbentuk pegas dan
merupakan angin pusaran yang disebut angin siklon atau angin anti
siklon.
2. Pemanasan
Daratan
Sistem angin dipengaruhi oleh adanya benua-benua yang tingkat pemanasan
daratan berbeda-beda jika dibandingkan terhadap lautan. Akibat pemanasan ini menimbulkan adanya
depresi moonson, sedangkan dalam skala kecil menimbulkan angin laut dan angin
darat.
Angin Monsoon yaitu Sistem angin skala regional yang diduga mengubah arah
dan berlalunya musim. Monsoon terjadi lebih dari jarak ribuan kilometer, dan
dua pola dominan aliran angin bertindak atas skala waktu tahunan.
Selama musim panas, angin monsoon
bertiup dari permukaan laut lebih dingin ke benua yang lebih hangat. Pada musim
panas, benua-benua menjadi jauh lebih hangat daripada lautan karena sejumlah
faktor (Summer Monsoon). Angin bertiup ke daratan dari laut yang sangat tinggi kelembaban, dan
sedikit pendinginan massa udara ini menyebabkan kondensasi dan hujan. Beberapa
daerah dataran tinggi di Asia menerima lebih dari 10000 mm dari hujan selama
bulan-bulan musim panas.
Di musim dingin, sebaliknya
permukaan laut lebih hangat. Dengan sedikit energi matahari tersedia, proses
pendinginan benua cepat terjadi karena pemancaran radiasi gelombang panjang ke
ruang angkasa. Angin monsoon bertiup dari benua yang lebih dingin ke permukaan
laut yang lebih hangat dan membawa angin musim yang kering (Winter Monsoon).
2.2.ANGIN TORNADO
Angin Tornado adalah kolom udara yang
berputar kencang yang membentuk hubungan antara awan
cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus
dengan permukaan tanah. Tornado muncul
dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang
terlihat jelas yang ujungnya yang menyentuh bumi menyempit dan sering
dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
Tornado juga didefinisikan oleh Glosari Meteorologi sebagai kolom udara yang berputar
kencang yang menyatu dengan permukaan tanah dan muncul dari awan cumuliform atau
bagian bawah awan cumuliform dan sering (namun tidak selalu) tampak sebagai
suatu awan corong.
Sebuah pusaran angin dapat dianggap sebagai tornado jika pusaran angin
tersebut menyentuh tanah dari dasar awan comulunimbus. Tornado muncul dalam banyak bentuk, tetapi umumnya
berbentuk corong kondensasi dengan ujung tornado yang menyempit yang menyentuh
tanah. Seringkali terdapat gumpalan-gumpalan awan yang mengelilingi bagian tornado yang menyentuh
atau hampir menyentuh tanah.
Tornado tidak harus
tampak namun, intensitas tekanan rendah yang disebabkan oleh kecepatan angin
yang tinggi dan berputar cepat (berkaitan dengan keseimbangan siklostrofik) sering
menyebabkan uap air di
udara berkondensasi yang menyebabkan tampak corong kondensasi. Tornado merupakan pusaran angin bukan awan kondensasi.
Awan corong merupakan
perwujudan dari corong kondensasi yang tanpa disertai angin kencang di
permukaannya. Tidak semua awan corong menjadi sebuah tornado. Namun, banyak
tornado yang didahului oleh awan corong seperti pusaran mesosiklon yang
mendarat di permukaan tanah. Tornado pada umumnya menghasilkan angin kencang di
permukaannya ketika corong yang tampak itu bertahan di atas permukaan tanah.
Hal ini menyebabkan sulitnya menemukan perbedaan antara awan corong dan tornado
dari suatu jarak tertentu.
Umumnya tornado
memiliki kecepatan angin 177 km/jam atau
lebih dengan rata-rata jangkauan 75 m dan menempuh
beberapa kilometer sebelum
menghilang. Beberapa tornado yang mencapai kecepatan angin lebih dari
300-480 km/jam memiliki lebar lebih dari satu mil (1.6 km) dan dapat
bertahan di permukaan dengan lebih dari 100 km.
Meskipun tornado telah
diamati di tiap benua kecuali Antartika,
tornado lebih sering terjadi di Amerika
Serikat. Tornado juga umumnya terjadi di Kanada bagian
selatan, selatan-tengah dan timur Asia, timur-tengah Amerika Latin, Afrika
Selatan, barat laut dan tengah Eropa, Italia, barat
dan selatan Australia, dan Selandia Baru.
2.2.1. Proses Terjadinya Angin Tornado
Perubahan lapisan udara
merupakan pemicu lahirnya Tornado dalam hal ini jika lapisan udara dingin
berada diatas lapisan udara panas, udara panas naik dengan kecepatan 300-an
km/jam, udara yang menyusup dari sisi inilah yang mengakibatkan angin berputar
sehingga membentuk tornado, dan bila sudah sempurna maka sebuah tornado bisa
memiliki kecepatan hingga 400 Km/jam serta lebar cerobong antara 15 - 365
meter.
Tornado adalah di
antara badai paling kejam di Bumi, dengan potensi untuk menyebabkan kerusakan
yang sangat serius.
Badai cepat berkembang - disertai hujan, guntur dan kilat. Ketika suhu tanah meningkat, udara panas dan lembab mulai naik.
Ketika hangat, udara
lembab dan dingin memenuhi udara kering, itu terangkat ke atas, masuk lapisan
udara atas. sebuah awan petir mulai tercipta pada fase ini.
Pergerakan udara keatas
sangat cepat. Angin dari sisi samping menyebabkan arah yang berbeda dan
membentuk sebuah pusaran
Sebuah kerucut hasil
putaran udara yang berpilin tersebut mulai terbentuk dan terlihat dari awan ke
permukaan tanah
Angin Tornado adalah suatu angin pusaran kuat skala
menengah dari kumpulan arus kuat awan gelap yang merentang ke permukaan bumi.
Saat muncul angin Tornado, kerap disertai dengan satu atau beberapa pilar awan
berbentuk corong seperti “belalai gajah” dari dasar awan dan menjulur ke bawah,
dengan disertai badai angin dan hujan, petir atau rambun (batu es). Jika
Tornado melewati permukaan air, ia dapat menarik air ke atas, dan membentuk
tiang air, berdekatan dengan awan. Jika melewati daratan, kerap akan merobohkan
rumah, menumbangkan tiang listrik, bahkan menarik manusia, ternak atau
benda-benda lain ke dalam pusarannya dan dibawa ketempat lain.
Angin Tornado kerap terjadi pada
saat hujan disertai petir di musim panas, dan sebagian besar muncul pada sore
hari hingga menjelang malam, skala terjangannya kecil, diameter Tornado umumnya
berkisar antara puluhan hingga ratusan meter. Waktu berlangsungnya Tornado
biasanya hanya beberapa menit, paling lama juga tidak lebih dari beberapa jam.
Terjangan anginnya sangat kuat, kecepatan angin di sekitar pusat dapat mencapai
100-200 meter/jam. Daya perusaknya sangat kuat, tempat yang dilalui angin
Tornado, kerap akan membuat pohon-pohon yang dilaluinya tercabut dari akarnya,
menjungkir balikan mobil, menghancurkan bangunan dan sebagainya, terkadang
menarik pergi manusia.
Tahap Terjadinya Angin Tornado
Jika dilihat hembusan
angin tornado yang memiliki pusaran atau corong. Pusaran yang menyerupai corong
tersebut terbentuk karena adanya tahapan pembentukan angin tornado, yaitu :
1.
Angin terjadi karena perubahan lapisan udara. Udara
melakukan perubahan terutama apabila udara dingin berada diatas udara panas.
2.
Udara panas yang berada dibawah permukaan udara dingin
akan naik dengan kecepatan sampai 300km/jam
3.
Udara yang naik menyusup ini akan mengakibatkan angin
berputar sehingga akan membentuk corong atau pusaran, sambil terus meningkatkan
kecepatannya.
4.
Bila sudah mulai membentuk corong atau pusaran,
biasanya disertai dengan hujan, kilat dan guntur. Pada saat yang bersamaan suhu tanah meningkat,
sehingga udara panas dan udara lembaba naik
5.
Ketika panas, udara panas dan udara dingin memenuhi
bagian udar yang kering, lalu terangkat ke atas dan masuk ke lapisan udara di
atas. Dan pada fase ini petir mulai menyambar.
6.
Udara yang bergerak ke atas ini pergerakannya sangat
cepat. Hembusan angin disamping membuat
arah yang berbeda sehingga membentuk sebuah pusaran. Pusaran ini terus berputar
dan mengerucut dengan sudut menyentuh permukaan tanah dan bagian pusaran
atasnya menyentuh awan cumulonimbus.
2.2.2. Klasifikasi Angin Tornado
Tornado dapat
diklasifikasikan berdasarkan jenis dan skala kerusakannya. Berdasarkan jenisnya,
tornado dibedakan atas :
1)
Weak Tornado
Dikategorikan demikian
karena waktu berlangsungnya sangat singkat antara 1 hingga 10 menit atau lebih,
sebagian besar memiliki ukuran kecil dengan daya perusak yang kecil - umumnya
berskala F0 – F1, serta kecepatan angin kurang dari 112 mph. Persentase jumlah
kematian yang diakibatkan tornado lemah kurang dari 5% dari keseluruhan
kematian yang disebabkan tornado. Jenis ini paling banyak di antara jenis
lainnya, mencakup 88% dari total keseluruhan kejadian tornado.
2)
Strong
Tornado
Berlangsung selama 20
menit atau bahkan lebih, umumnya berukuran kurang lebih 10 m dengan daya perusak
kuat - berskala F2 – F3, serta kecepatan
angin antara 113 - 206 mph. Kematian yang diakibatkan tornado ini mencakup
hingga 30%. Tornado kuat mencakup 11% dari jumlah keseluruhan kejadian tornado.
3)
Violent
Tornado
Tornado ini dapat
berlangsung cukup lama melebihi 1 jam dan dapat melintasi bermil-mil sebelum
menghilang dengan daya perusak yang sangat kuat - F4 – F5, serta kecepatan
angin lebih dari 205 mph. Jenis ini paling banyak merenggut korban jiwa
mencapai 70% kematian dari keseluruhan. Sangat jarang terjadi sehingga hanya
mencakup 1% dari jumlah keseluruhan kejadian tornado.
Dr. T. Theodore Fujita
mengembangkan suatu metode untuk mengklasifikasikan tingkat kerusakan yang
dihasilkan oleh tornado. Metode ini dikenal dengan nama Skala Fujita
dengan deskripsi sebagai berikut :
1)
Skala F0
Kecepatan (Mph) < 73
dengan tingkat kerusakan ringan. Beberapa kerusakan pada cerobong asap; dahan
pohon patah dan daun-daun tercabut; pohon-pohon berakar dangkal terdorong;
papan- papan penunjuk rusak dan roboh.
2)
Skala F1
Kecepatan (Mph) 73 -
112 dengan tingkat kerusakan sedang, seperti atap rumah berhamburan; rumah
semi-permanen bergeser bahkan roboh; pohon besar tumbang; kaca yang tidak kuat
pecah; seng dan asbes beterbangan.
3)
Skala F2
Kecepatan (Mph) 113 –
157 dengan tingkat kerusakan signifikan, seperti atap rumah dari kayu dan tanah
liat terbang; rumah semi-permanen roboh; mobil terbalik; pohon besar tercabut;
misil ringan terpicu; mobil terangkat dari permukaan tanah.
4)
Skala F3
Kecepatan (Mph) 158 –
206 dengan tingkat kerusakan berat, seperti atap beterbangan dan dinding rumah
permanen rusak parah bahkan roboh; kereta api terbalik; sebagian besar pohon di
hutan tercabut; mobil besar terlempar dari permukaan tanah.
5)
Skala F4
Kecepatan (Mph) 207 –
260 dengan tingkat kerusakan hebat, seperti rumah permanen porak poranda;
bangunan dengan pondasi semi-permanen tersapu; misil besar terpicu; mobil dan
benda berat lainnya terlempar beterbangan; semua pohon beterbangan.
6)
Skala F5
Kecepatan (Mph) 261 –
318 dengan tingkat kerusakan sangat hebat, seperti rumah dengan kerangka yang
baik pondasinya tersapu; Misil berukuran besar beterbangan di udara hingga 100
meter; fenomena luar biasa lain akan muncul.
2.2.3. Contoh Angin Tornado Tornado
Tornado adalah kolom
udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus
atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah.
Tornado muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi
yang terlihat jelas yang ujungnya yang menyentuh bumi menyempit dan sering
dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
Umumnya tornado
memiliki kecepatan angin 177 km/jam atau lebih dengan rata-rata jangkauan 75 m
dan menempuh beberapa kilometer sebelum menghilang. Beberapa tornado yang
mencapai kecepatan angin lebih dari 300-480 km/jam memiliki lebar lebih dari
satu mil (1.6 km) dan dapat bertahan di permukaan dengan lebih dari 100 km.
Tornado lebih sering
terjadi di Amerika Serikat. Tornado juga umumnya terjadi di Kanada bagian
selatan, selatan-tengah dan timur Asia, timur-tengah Amerika Latin, Afrika
Selatan, barat laut dan tengah Eropa, Italia, barat dan selatan Australia, dan
Selandia Baru.
Berikut Tornado
terdasyat yang tercatat dalam sejarah.
1. Tri-State
Tornado – 18 Maret 1925
Selama lebih dari tiga
setengah jam, Tri-State Tornado menjadi tornado paling mematikan yang
merobek-robek daratan utama AS. Tornado ini membunuh 700 orang dan
menghancurkan lebih dari 15.000 ribu rumah di wilayah Illinois, Indiana, dan
Missouri. Setelah bencana ini, pemerintah setempat mulai mengembangkan sistem
peringatan tornado yang diharapkan dapat menekan angka kematian jika bencana kembali datang.
2. Natchez
Tornado (7 mei 1840)
Badai ini terjadi pada
7 Mei 1840, Natchez tornado mendarat di Concordia Parish, Louisiana, dan Adams County, Mississippi.
Sebagian besar kematian terjadi di Sungai Mississippi, sejak tornado dilacak
untuk beberapa waktu langsung di atas sungai. Korban tewas akibat tornado
diprediksi lebih banyak daripada yang terdaftar secara resmi, karena banyak
orang yang tewas sulit ditemukan. Tercatat 269 orang tewas di Sungai dan 100
orang diladang pertanian. kerugian mencapai $ 1.260.000.
3. St.Louis
Tornado (27 mei 1896)
St.Louis Tornado (27
mei 1896) menjadi salah satu paling mematikan dalam sejarah Amerika
Serikat, mendarat sekitar 6 mil sebelah barat Jembatan Eads di St Louis. Dari
ujung barat laut Tower Grove Park, kombinasi kompleks tornado dan downburst
melebar ke lebih dari satu mil dan pindah ke timur.Tornado ini menyapu seluruh
rumah, pabrik, salon-salon, rumah sakit, pabrik, kereta api meter, gereja, dan menyebabkan
total lebih $ 10.000.000 pada kerusakan tersebut. korban tewas sebanyak 137
jiwa.
4. The
Tupelo Tornado (5 april 1936)
Tupelo Tornado muncul
di dekat Coffeeville, Yalobusha County. tornado Itu meratakan ratusan rumah dan
membunuh seluruh keluarga. Sebuah gedung bioskop berubah menjadi sebuah rumah
sakit dengan mesin popcorn digunakan untuk mensterilkan instrumen. Seratus lima
puluh mobil kotak dibawa dari kota untuk
melayani sebagai perumahan sementara, diperkirakan 233 orang tewas dan ratusan
lainnya luka-luka, kerugian ditaksir $ 3.000.000.
5. The
Gainesville Tornado (6 april 1936)
Sepasang tornado
besar pindah ke timur-timur laut melalui pusat kota Gainesville, Georgia.
Sekitar 750 rumah hancur dan 254 rusak parah. Kerusakan mencapai $ 12.500.000.
Korban tewas terbesar terdapat di sebuah gedung tunggal terjadi di Pabrik
Celana Cooper. Gedung bertingkat, ramai dengan pekerja muda, runtuh dan
terbakar, menewaskan sekitar 70 orang. Pada waktu itu 203 orang korban tewas
yang tercatat, masih 40 orang hilang. Di pusat kota, beberapa bangunan
hanyut, sebagian tempat multi bisnis dan pabrik-pabrik tumbang dan runtuh.
6. Woodward
Tornado (9 april 1947)
Pada Woodward tornado
menewaskan sedikitnya 107 orang, sebagian besar di bagian utara kota, di mana
sekitar 1.000 orang terluka, dan ratusan orang tewas. lebih dari 100 blok kota
hancur, dan lebih dari 1000 rumah rusak atau hancur. Kerusakan dua mil lebar
dan kerugian mencapai lebih dari $ 6.000.000.
7. The
Amite/Pine/Purvis Tornado (24 april 1908)
Diperkirakan 55 lebih
orang tewas dan 400 orang terluka, sebagian besar kota Purvis diratakan
dengan tanah. Hanya tujuh dari 150 rumah di kota dilaporkan berdiri, kerugian
mencapai lebih dari US $ 500.000.
8. New
Richmond Tornado (12 juni 1899)
New Richmond Tornado di
Wisconsin dimulai sebagai sebuah puting beliung di Danau St Croix, kemudian
pindah ke arah timur laut New Richmond. Tornado ini melewati tengah alun kota,
puing-puing reruntuhan yang beterbangan menyebabkan puluhan orang tewas. Lebih
dari 300 gedung rusak dan hancur barantakan kerugian mencapai US $ 300.000.
9. Flint
Tornado(8 juni 1953)
The Flint Tornado
menghancurkan rumah-rumah di kedua sisi Coldwater Road dan membunuh beberapa
anggota keluarga paling sedikit 20 keluarga di Michigan dan 100 orang lebih
diperkirakan tewas. kerugian mencapai $ 19.000.000.
10. Waco
Tornado (11 mei 1953)
Sekitar 200 bangunan
usaha hancur dan 400 rusak. Kerusakan paling dipublikasikan adalah bangunan
bata besar di pusat kota, terutama runtuhnya sebuah toko furnitur enam lantai.
Bata dari toko memenuhi jalan hingga kedalaman lima meter. Sekitar 150
rumah hancur dan 700 rusak. Lebih dari 2000 mobilpun ikut rusak ,
kerugian di perkirakan mencapai $ 41.000.000.
2.3.ANGIN PUTING BELIUNG
Angin puting beliung
merupakan salah satu fenomena alam berupa gerakan angin yang pusarannya dapat
mengangkat, melempar dan menghancurkan benda yang terlewati dan apa saja yang
diterjangnya. Angin
puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam
yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit setlah
itu diikuti angin kencang yang berangsur-angsur kecepatannya melemah. Angin
kencang sendiri dapat berlangsung lebih dari 30 menit bahkan bisa lebih dari
satu hari dengan kecepatan rata-rata 20-30 knot sementara puting beliung 40-50
km/jam atau lebih dengan durasi yang sangat singkat dan tidak sama dengan
fenomena badai yang sering melanda di negara amerika, australia, filipina,
jepang, korea, maupun cina.
Orang awam menyebut angin puting beliung adalah
angin “Leysus”, di daerah Sumatera disebut “Angin Bohorok” dan masih ada
sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu “Tornado” mempunyai
kecepatan sampai 320 km/jam dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung
sering terjadi pada siang hari atau sore hari pada musim pacaroba. Angin ini
dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena dengan pusarannya benda
yang terlewati terangkat dan terlempar.
2.3.1. Sifat
Angin Puting Beliung
Ø
Tidak
bisa diprediksi secara spesific, hanya peluang dalam batasan wilayah , setelah
melihat atau merasakan tanda-tandanya baru bisa diprediksi 0.5 – 1jam
sebelumnya dengan tingkat kekuakutan kurang dari 50 % (berdasarkan pengalaman).
Ø
Angin puting beliung hanya berasal dari awan
Cumulusnimbus (CB), bukan dari pergerakan angin monsun maupun pergerakan angin
pada umumnya, sehingga dapat dapat berpindah/bergeser seusai dengan tekanan tinggi
ke tekanan rendah dalam skala luas.
Ø
Tidak semua jenis awan CB menimbulkan puting
beliung, karena sangat mikro maka sulit membedakannya, secara teori puting
beliung beasal dari jenis awan CB bersel tunggal, super sel dan multisel,
kesemuanya itu hanya dapat dilihat dilpangan terbuka bukan dari teori monsun
atau siklon atau model cuaca.
Ø
Suatu daerah atau tempat terlanda puting beliung
maka kecil kemungkinan terjadi yang kedua kalinya, atau tidak ada puting
beliung susulan karena berasal dari awan CB yang sifat tumbuhnya tergantung
dari intensitas konvektif yang juga sulit diperkirakan.
Ø
Sangat lokal
Ø
Bergerak secara garis lurus
Ø
Waktunya singkat sekitar 3 menit dan tiba-tiba
Ø
Terjadi pada siang atau sore hari, dan jarang
terjadi pada malam hari
Ø
Puting Beliung sangat sulit diprediksi, namun
tanda-tandanya dapat diketahui di luar rumah.
Ø
Terjadi pada tanah lapang yang vegetasinya
kurang
Ø
Jarang terjadi pada daerah perbukitan atau hutan
yang lebat
2.3.2.
Tanda-Tanda Akan Adanya Angin Puting Beliung
v Satu
hari sebelumnya udaranya panas pada malam hari- pagi hari
v Pagi
hari terlihat tumbuh awan cumulus(awan berlapis-lapis) diantara awan tersebut
ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu
menjulang tinggi seperti bunga kol
v Tahap
berikutnya adalah awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi hitam gelap.
v Perhatikan
perpohonan, apakah ada dahan atau ranting yang sudah bergoyang cepat, jika ada
maka hujan dan angin kencang sudah akan datang.
v Terasa
akan ada sentuhan udara dingin disekitar kita
v Biasanya
hujan yang pertama kali turun adalah hujan tiba-tiba dengan deras, apabila
hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari linkungan kita berdiri.
v Terdengar
sambaran petir yang cukup keras, apabila indikator tersebut dirasakan oleh kita
maka ada kemungkinan hujan lebat+petir dan angin kencang akan terjadi
v Jika
1 atau 3 hari berturut-turut tidak ada hujan pada musim penghujan, maka ada
kemungkinan hujan deras yang pertama kali turun di ikuti angin kencang baik
yang masuk dalam kategori puting beliung maupun tidak.
2.3.3.
Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
Proses terjadinya puting beliung sangat terkait erat
dengan fase tumbuh awan Cumulonimbus (Cb). Fase Tumbuh ,Dalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal
es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Terjadinya angin puting beliung
disebabkan oleh perbedaan tekanan udara, dalam hal ini jika lapisan udara
dingin berada diatas lapisan udara panas, udara panas naik dengan kecepatan
diatas 300 km/jam, udara yang menyusup dari sisi inilah yang mengakibatkan
angin berputar sehingga membentuk angin puting beliung, dan bila sudah sempurna
maka sebuah pusaran angin bisa memiliki kecepatan hingga 400 Km/jam serta lebar
cerobong antara 15 – 365 meter. Secara meteorologis angin puting beliung dapat
terjadi di mana saja terutama di dataran rendah dan daerah yang terbuka.
Awal dari gejala atau tanda-tanda
sebelum datangnya angin puting beliung adalah jika dalam satu hari sebelumnya
pada malam sampai pagi terasa panas dan gerah. Kemudian sekitar pukul 9 dan 10
pagi terlihat pertumbuhan awan cumulus yang berlapis-lapis, apalagi jika di
antara awan itu terdapat satu jenis awan yang mempunyai batas tepi yang sangat
jelas berwarna abu-abu dan menjulang tinggi (seperti bunga kol). Setelah itu
awan tiba-tiba berubah warna dari yang tadinya putih keabu-abuan menjadi hitam
pekat. Jika awan tersebut sudah berubah menjadi culumunimbus maka amatilah
pohon-pohon disekitar apakah dahan dan daun bergoyang dengan cepat karena
tiupan angin, ditambah lagi apabila tiupan angin itu dirasakan sangat dingin.
Biasanya hujan yang pertama yang
turun adalah hujan deras, tetapi jika cuma gerimis maka angin kencang
kemungkinan berada di tempat yang jauh. Sementara itu jika terdengar petir
bersahutan dengan bunyi yang sangat keras, hal tersebut bisa berpeluang terjadi
hujan lebat yang disertai angin kencang. Proses itu biasanya akan berlangsung
lebih kurang selama 1 jam.
2.3.4.
Proses Terjadinya Angin Puting Beliung
Karena pemanasan yang kuat, udara dapat terangkat
dengan kuat dan cepat. Bila pemanasan yang demikian terjadi di suatu tempat,
ditempat itu seolah-olah terjadi kekosongan udara yang dengan cepat pula diisi
oleh udara sekitarnya sehingga daerah tersebut menjadi daerah pumpunan angin
dan pengumpulan udara. Pengumpulan udara yang berlangsung sangat cepat
menimbulkan pusingan angin atau angin berputar. Bila pemanasan kuat terdapat di
bawah awan guntur tingkat muda yang di dalamnya terdapat gerak udara vertikal
yang kuat, dan di bawah awan yang udaranya sangat lembap dapat timbul pilin
udara atau angin pusing memutar awan guntur.
Puting beliung yang kuat menimbulkan bentuk kerucut
pada bagian bawah
awan.
Tekanan udara pada ujung kerucut awan dapat sangat rendah sehingga benda-benda
di bawahnya dapat terangkat. Penurunan tekanan di tempat yang dilalui puting
beliung dapat mencapai 100 sampai 200 hPa. Puting beliung umumnya timbul di
atas daratan.Bila dilihat dari atas, baik yang terjadi di atas belahan bumi
utara maupun di atas belahan bumi selatan, putaran puting beliung bersifat
siklonal yang arahnya mengiri atau berlawanan arah putaran jarum jam. Puting
beliung yang kuat garis tengahnya sekitar 200 meter; makin besar garis
tengahnya
putarannya makin rendah.
Karena awan puting beliung juga awan guntur maka
puting beliung juga dapat menimbulkan fenomena elektrik. Puting beliung
biasanya tidak di sertai hujan sampai di tanah, meskipun ada kalanya terjadi
hujan lebat di tempat sesudah dilewati puting beliung.
Proses terjadinya angin puting beliung, biasanya
terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan
hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari tumbuh awan secara
vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik
dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang turun dengan
kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan
berjalan secara acak.
2.3.5.
Pertumbuhan Awan Penyebab Puting Beliung
Memasuki
periode musim hujan, frekuensi dan intensitas kejadian angin puting beliung di
berbagai daerah di Indonesia semakin meningkat. Keadaan ini perlu diantisipasi
oleh seluruh lapisan masyarakat. Sebagai upaya mitigasi tahap awal, masyarakat
perlu memahami secara menyeluruh mengenai proses pertumbuhan awan cumulusnimbus
yang dapat menyebabkan terjadinya angin puting beliung. Hal ini penting agar
masyarakat peka terhadap kondisi alam sekitar, sehingga dapat melakukan upaya
penyelamatan secara dini untuk memperkecil risiko kerugian akibat bencana alam
angin puting beliung yang mungkin terjadi.
a. Pertumbuhan Awan
Angin puting
beliung merupakan bagian dari proses fase pertumbuhan awan hujan cumulusnimbus
yang terbentuk akibat pemanasan intensif. Fenomena udara panas seperti yang
biasa terjadi pada akhir-akhir ini perlu diwaspadai. Distribusi panas yang
tidak merata akibat perubahan cuaca mendadak akan mengganggu sistem pola
tekanan udara di atmosfir. Kondisi ini dapat memicu peluang terjadinya hujan
deras yang diikuti angin puting beliung, akibat adanya massa udara yang cukup
besar yang turun dari awan cumulusnimbus (down draft) saat hujan turun.
Awan
cumulusnimbus secara visual berbentuk gumpalan awan hitam yang membumbung
tinggi (vertikal) secara konvektif. Dalam proses pembentukannya, awan
cumulusnimbus mangalami tiga fase pertumbuhan, yaitu fase pembentukan, fase
matang (mature stage) dan fase punah. Pada fase peralihan antara fase
matang menjadi fase punah inilah angin puting beliung seringkali terjadi, yakni
fase dimana saat badan awan cumulusnimbus sarat dengan gerakan massa udara yang
konvektif dan turbulen. Pada fase ini terjadi gerakan massa udara yang naik ke
puncak awan, bersamaan itu terjadi juga gerakan massa udara yang turun menunju
dasar awan.
Gerakan massa
udara yang turbulen dalam badan awan ini mengakibatkan terpisahnya muatan
listrik dalam awan. Kondisi ini menyebabkan timbulnya pengutupan muatan listrik
antara ujung awan dan dasar awan atau antara awan satu dengan awan yang
lainnya. Adanya beda muatan liatrik dalam awan cumulusnimbus, timbul lecutan
petir yang bersahut-sahutan sebagai perwujudan pelepasan muatan listrik.
Aktivitas petir yang terjadi menimbulkan pemanasan pada bagian-bagian awan,
mengakibatkan tekanan udara menjadi rendah. Distribusi tekanan udara yang tidak
merata ini memicu aliran massa udara ke bagian-bagian yang tekanannya rendah
Pada akhir
fase matang, awan cumulusnimbus sudah sangat berat. Tetes-tetes air mulai jatuh
sebagai hujan yang turun dari dasar awan karena tidak tertahan oleh arus massa
udara yang naik ke puncak awan. Akhirnya hujan turun dengan deras diikuti
tiupan angin kencang. Antara massa udara yang naik dan yang turun dalam badan
awan terdapat arus geser (winshear) yang memuntir, membentuk angin
pusaran. Massa udara ini selanjutnya berputar semakin cepat, mirip sebuah
siklon. Pada kondisi tertentu, puntiran ini dapat “menjilat” bumi sebagai
puting beliung. Jika dilihat dengan mata telanjang puntiran angin puting
beliung ini mirip seperti belalai gajah, dan dalam waktu bersamaan hujan deras
turun membentuk pancaran air sangat deras (water spout).
Bergabungnya beberapa vektor kecepatan angin dari berbagai
arah menjadikan gabungan (resultante) kekuatan angin menjadi semakin
besar. Akibatnya arus angin akan mendorong, menarik bahkan menerbangkan
benda-benda yang berada di sekitarnya. Jika kecepatan angin sangat tinggi,
puting beliung mampu merobohkan pohon besar dan merusak bagunan rumah.
Semburan
angin kencang puting beliung biasanya berlangsung sekitar 5 hingga 15 menit,
karena pertumbuhan awan-awan Comulonimbus di daratan tumbuh secara
sendiri-sendiri. Namun karena kekuatan angin yang cukup kencang dan berputar
maka angin akan bersifat destruktif dan sangat merusak terhadap benda-benda
yang dilaluinya.
Hingga saat
ini belum ada peralatan yang mampu memprakirakan lokasi dan kapan angin puting
beliung akan terjadi. Angin puting beliung sulit diprediksi karena fenomenanya
yang merupakan dinamika atmosfir skala lokal. Citra satelit cuaca dan radar
cuaca yang merupakan instrumen mutakhir dalam prakiraan cuaca belum mampu
memprediksi puting beliung. Angin puting beliung merupakan dampak ikutan awan
comulonimbus, maka satu-satunya cara untuk mengenali gejalanya adalah dengan
mengamati fase-fase pertumbuhan awan ini.
Perlu
diwaspadai oleh masyarakat, jika tampak ada pertumbuhan awan cumulus yang
berlapis-lapis. Diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas
tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi yang secara visual
seperti bunga kol. Pada tahap berikutnya, awan tersebut tiba-tiba akan berubah
dari warna dari putih menjadi berwarna hitam pekat yang merupakan awan
comulusnimbus.
Jika awan
cumulusnimbus sudah terbentuk, amati pepohonan disekitar kita, apakah dahan dan
dedaunan bergoyang cepat karena tiupan angin terasa sangat dingin. Jika
fenomena ini terjadi, kemungkinan besar kehadiran hujan dan angin kencang udah
menjelang disekitar tempat kita berada. Durasi fase pembentukan awan, hingga
fase awan punah berlangsung paling lama sekitar 1 jam. Karena itulah,
masyarakat agar tetap waspada selama perioda ini, dan angin kencang yang
ditimbulkan akan reda sesuai daur hidup awan cimulusnimbus punah dan berakhir
menjadi hujan.
Secara
meteorologis angin puting beliung dapat terjadi dimana saja, namun secara
statistik kejadian angin puting beliung merusak lebih banyak terjadi di dataran
rendah hingga menengah. Pendapat umum yang menyatakan bahwa angin puting
beliung biasa terjadi pada masa musim pancaroba tidak sepenuhnya benar, karena
angin puting beliung merupakan dampak ikutan dari pembentukan awan
cumulusnimbus yang dapat terjadi kapan saja
b.
Tempat
Terjadi angin puting beliung
Angin puting beliung dapat terjadi di sembarang
tempat; tetapi yang paling
sering
adalah di Australia tengah dan Amerika Serikat bagian tengah. Di Amerika Serikat
rata-rata terjadi 140 sampai 150 angin puyuh dalam setahun. Umumya banyak
terjadi di awal musim semi pada siang dan sore hari. Di Indonesia angin puyuh
mudah terjadi pada awal dan akhir musim hujan di atas daerah dataran yang luas,
meskipun tidak sering.
Bila awan badai guntur lebih banyak terjadi di
kawasan tropik dibandingkan di kawasan luartropik, tetapi puting beliung lebih
sering terjadi di kawasan pinggir tropik meskipun terjadinya puting beliung
dari awan badai guntur. Salah satu sebabnya karena di kawasan pinggir tropik
gaya Corioli sudah cukup besar dan pada musim panas pemanasan dapat sangat
besar.
Puting beliung umumnya terjadi di atas daratan;
jarang terjadi di atas laut,
karena
pemanasan di atas laut lebih kecil dibandingkan pemanasan di atas daratan. Puting
beliung di atas laut umumnya berasal dari darat, dan umumnya melemah ketika di
atas lautan. Tetapi bila di atas laut masih kuat dapat menarik air laut ke atas
dan kerucut di bagian bawah awan terkesan sebagai belalai; oleh karena itu disebut
“belalai air”.
Karena peristiwanya sangat singkat perekaman puting
beliung sangat sulit
dilakukan,
sehingga data tentang adanya puting beliung masih sangat sedikit. Dari pengamatan
yang sampai kini dapat dilakukajn menunjukkan bahwa kawasan Texas, lembah
Misissipi adalah tempat paling banyak puting beliung di dunia, meskipun mungkin
akan berubah bila makin banyak dilakukan pengamatan di tempat lain.
c.
Penyebab terjadinya puting beliung
Puting beliung di Indonesia
adalah tornado dalam skala F0-F1 pada skala Fujita, yang memiliki daya rusak
rendah dibandingkan di wilayah lintang tinggi dimana memiliki daya rusak
terparah hingga skala F5. Puting beliung umumnya terjadi pada masa pancaroba
dan musim hujan, dengan waktu kejadian antara siang hingga malam hari. Kondisi
ini dikarenakan sinar matahari sebagai bahan bakar utamanya, secara maksimal
diperoleh pada periode (frekuensi bulanan yang berkaitan dengan musim) dan
waktu (frekuensi harian) tersebut.
Di Indonesia, sudah
banyak wilayah yang terkena bencana angin puting beliung diantaranya sudah
terjadi di Kabupaten Cilacap, Tegal, Ciamis, Karanganyar, Provinsi Yogyakarta
dan sebagainya dan berdasarkan analisis dari peta indeks ancaman bencana angin
putting beliung di Indonesia, sebagian besar terjadi di daerah dataran rendah
seperti di wilayah Jawa.
Penyebab terjadinya
angin puting beliung :
1.
Alam
Badai cepat berkembang yang disertai hujan, guntur dan
kilat. Ketika suhu tanah meningkat, udara panas dan lembab mulai naik. Ketika
hangat, udara lembab dan dingin memenuhi udara kering, itu terangkat ke atas,
masuk lapisan udara atas. sebuah awan petir mulai tercipta pada fase ini.
Pergerakan udara keatas sangat cepat. Angin dari sisi samping menyebabkan arah
yang berbeda dan membentuk sebuah pusaran. Sebuah kerucut hasil putaran udara
yang berpilin tersebut mulai terbentuk dan terlihat dari awan ke permukaan
tanah.
2.
Manusia
Angin putting beliung ini biasanya terjadi di daerah
yang jumlah vegetasi kurang atau sedikit, dan kota yang didalamnya terdapat
banyak gedung yang menyebabkan suhu didalamnya menjadi panas.
3.
Pandangan masyarakat
Dengan adanya bencana angin puting beliung, membuat
masyarakat sangat terkejut dan sebagian besar tidak mempersiapkan persiapan
apapun untuk menghadapi bencana angin puting beliung ini karena kadatangannya
yang sangat tiba-tiba sehingga sulit untuk menghindar dari bencana ini.
d.
Dampak
Angin
puting beliung bersifat merusak, gerakannya yang berputar semakin cepat akan
menjadikannya sebuah pusaran angin yang mirip dengan badai tropis di lautan dan
angin puting beliung periode waktunya sangat pendek dan singkat kurang dari 10
menit. Angin putting beliung ini biasanya merusak bangunan, vegetasi, jaringan
listrik dan jalan dan apapun yang dilewatinya. Bencana ini biasanya tidak
banyak menelan korban jiwa.
2.3.6.
Antisipasi Terhadap Angin Puting Belinung
Langkah yang ditempuh sebagai upaya antisipasi bencana
angin puting beliung:
·
Kenali bulan
- bulan pancaroba di tempat kita
·
Mengadakan penghijauan
dilingkungan kita agar udara tidak terlalu panas sehingga tidak terjadi
perbedaan panas yang dapat menimbulkan adanya angin puting beliung.
·
Apabila
terjadi angin puting beliung menghindar dari pepohonan tinggi yang sudah rapuh
karena bisa tertimpa pohon, cari tempat yang aman dan kuat atau menghindar
jauh.
·
Bila terjadi
angin puting beliung, apabila didalam rumah hindari berdiri dekat jendela,
apalagi jendelanya berupa bahan dari kaca.
·
Matikan
segera aliran listrik dan peralatan elektronik, juga matikan segera kompor yang
menyala.
·
Apabila sedang berada di luar rumah segera masuk
kebangunan rumah atau bangunan yang kokoh, jangan berlindung dibawah bangunan
yang tidak kokoh, dan hindari segera tempat terbuka.
·
Sebaiknya
tebang pohon yang cukup tinggi disekita rumah ganti dengan pohon yang tingginya
tidak lebih dari atap rumah .
III. PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Angin adalah udara yang bergerak
yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di
sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan
udara rendah.
Angin Tornado adalah
kolom udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan antara awan
cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus
dengan permukaan tanah. Tornado muncul
dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang
terlihat jelas yang ujungnya yang menyentuh bumi menyempit dan sering
dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
Umumnya tornado memiliki kecepatan angin 177 km/jam atau
lebih dengan rata-rata jangkauan 75 m dan menempuh
beberapa kilometer sebelum
menghilang. Beberapa tornado yang mencapai kecepatan angin lebih dari
300-480 km/jam memiliki lebar lebih dari satu mil (1.6 km) dan dapat
bertahan di permukaan dengan lebih dari 100 km.
Angin puting beliung
merupakan salah satu fenomena alam berupa gerakan angin yang pusarannya dapat
mengangkat, melempar dan menghancurkan benda yang terlewati dan apa saja yang
diterjangnya. Angin puting beliung
adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak
secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit setlah itu diikuti
angin kencang yang berangsur-angsur kecepatannya melemah.
3.2.Saran
Angin merupakan udara yang bergerak, sehingga kita
tidak dapat memprediksi keberdaannya. Angin yang memiliki kecepatan yang tinggi
dapat merusak lingkungan dan merenggut korban jiwa. Di indonesia, angin yang
menyebabkan kerusakan pada umumnya disebabkan oleh angi puting beliung. Salah
satu penyebab terjadinya angin puting beliung itu adalah karena kurangnya
vegetasi tumbuhan. Oleh sebab itu, untuk menghindari terjadinya bencana baik
yang disebabkan oleh angin maupun yang lainnya, diharapkan kita dapat menjaga dan
melestarika lingkungan.
DAFTAR
PUSTAKA
Budiyanto.
2012. Pengertian Angin dan Teori Proses Terjadinya Angin. http://organisasi.org/definisi-pengertian-angin-dan-teori-proses-terjadinya-angin-ilmu-pengetahuan-alam.
Diakses pada tanggal 03 Desember
2013.
Handoko.
1999. Klimatologi Dasar. FMIPA. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Hartanto.
2013. Angin Tornado, Proses dan Fase Tornado. http://serbafakta.blogspot.com/2013/01/angin-tornado-proses-dan-fase
tornado.html#.Ui77Pn9c0uM, September 2013
Karim, Kamarlis. 1985. Dasar-dasar Klimatologi. UNSYIAH. Banda Aceh.
Lakitan, Benyamin. 2002. Dasar-dasar KlimatologiI. Raja Grafindo Persada, Null.
Meliati.
2000. Jenis-jenis angin. http://gurubajank.blogspot.com/2009/06/jenis-jenis-angin.html. Diakses pada tanggal 03 Desember 2013
Nasir,
A. A. dan Y. Koesmaryono. 1990. Pengantar
Ilmu Iklim Untuk Pertanian.
Nia.
2006. Pengaruh Kecepatan Angin. http://carapedia.com/pengaruh_kecepatan_angin_info936.html. Diakses pada tanggal 03 Desember 2013.
Nurhayati.
2013. Manfaat dan Kerugian Angin. http://intl.feedfury.com/content/16689389-manfaat-dan-kerugian-angin.html. Diakses pada tanggal 03 Desember 2013.
Pustaka Jaya. Bogor.
Takeda,
Kensaku. 2005. Hidrologi Pertanian. PT. Pratya Utama. Bogor.
Triasty.
2012. Pengertian Angin Putting Beliung, Penyebab dan Prosesnya. http://x-blog46.blogspot.com/2012/11/pengertianpenyebabdan-proses-terjadinya.html. Diakses pada tanggal 03 Desember 2013.
Wahyuningsih,
Utami. 2004. Geografi.
Pabelan. Jakarta.
Zaskia.
2013. Angin Puting Beliung. http://meteo-go.blogspot.com/2009/03/angin-puting-beliung_08.html. Diakses pada tanggal 03 Desember 2013.
BalasHapusBefore we discuss the Tornado winds we should know first word Tornado, Tornado word derived from the word Tronada that of Spanish language and also
togel online