Selasa, 17 November 2015

ANGIN (AGROKLIMATOLOGI)


MAKALAH ANGIN TORNADO


I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah.
Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi.
Angin dalam agroklimatologi mempunyai dua fungsi yaitu sebagaii pemindahan panas dan pemindahan uap air. Disamping itu angi juga mempunyai peranan penting dibidang lain, misalnya dalam penerbangan dan pelayaran ditentukan oleh kecepatan dan arah angin. Dalam bidang pertanian angin juga mempunyai peranan yang penting yaitu membantu dalam proses penyerbukan pada tumbuhan berbunga.
Disamping mempunyai peranan penting, angin juga dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar baik dibidang ekonomi maupun kesehatan. Kasus yang paling sering muncul di media massa adalah kasus tentang angin tornado yang umumnya terjadi di Amerika Serikat. Angin tornado yang terjadi di Amerika Serikat ini umumnya merenggut korban jiwa dalam jumlah yang lumayan banyak.
Umumnya angin yang merusak di Indonesia adalah angin puting beliung. Angin puting beliung ini pada dasarnya sama saja dengan angin tornado akan tetapi ukuran dan kecepatan untuk angin puting beliung ini jauh lebih kecil dibanding dengan angin tornado. Sehingga kerusakan yang terjadipun juga tidak separah kerusakan yang ditimbulkan oleh angin tornado.
Secara garis besar, angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara di permukaan bumi. Angin akan bergerak dari tekanan udara tinggi ke tekanan udara rendah. Angin bertiup dalam skala kecil dapat menyejukkan udara yang terasa panas. Namun apabila angin tersebut mempunyai kecepatan yang tinggi, maka akan mengakibatkan kerugian bagi manusia.

1.2. Rumsan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan angin dan bagaimana proses terjadinya angin ?
2.      Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan angin ?
3.      Apa yang dimaksud dengan angin tornado?
4.      Bagaimana proses terjadinya angin tornado ?
5.      Apa saja klasifikasi angin tornado dan kerusakan yang terjadi akibat angin tornado ?
6.      Apa yang dimaksud dengan angin puting beliung ?
7.      Bagaimana proses terjadinya angin puting beliung ?
8.      Bagaimana cara antisipasi terhadap angin puting beliung ?

1.3. Tujuan Penulisan
1.      Untuk menjelaskan definisi angin dan bagaimana proses terjadinya angin
2.      Untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan angin
3.      Untuk menjelaskan definisi angin tornado
4.      Untuk menjelaskan proses terjadinya angin tornado
5.      Untuk menjelaskan klasifikasi angin tornado dan kerusakan yang terjadi akibat angin tornado
6.      Untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan angin puting beliung
7.      Untuk menjelaskan a proses terjadinya angin puting beliung
8.      Untuk menjelaskan cara antisipasi terhadap angin puting beliung

1.4. Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini bersumber dari studi literatur yaitu dengan mengumpulkan dan mengkaji berbagai literatur yang berhubungan dengan masalah yang dikaji. Studi literatur yang digunakan adalah studi kepustakaan dan sumber lain dari internet.


II. PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN ANGIN
Angin adalah udara yang bergerak di mana arahnya paralel dengan permukaan bumi, dari daerah tekanan udara tinggi ke tekanan rendah. Angin memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari karena daerah yang terkena banyak paparan sinar mentari akan memiliki suhu yang lebih tinggi serta tekanan udara yang lebih rendah dari daerah lain di sekitarnya sehingga menyebabkan terjadinya aliran udara. Angin juga dapat disebabkan oleh pergerakan benda sehingga mendorong udara di sekitarnya untuk bergerak ke tempat lain.
Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi.
Angin adalah gerakan massa udara dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Seorang ahli cuaca dari negara Perancis bernama Bays Ballot mengemukakan sebuah teori yang berhubungan dengan gerakan angin. Hukum Bays Ballot berbunyi :
1)      Angin bergerak dari daerah yang bertekanan udara maksimum ke daerah yang bertekanan minimum
2)      Di belahan bumi utara angin dibelokkan ke kanan, sedangkan di belahan bumi bagian selatan arahnya dibelokkan ke kiri.

Angin yang bertiup dapat diukur kecepatannya dengan alat yang disebut anemometer. Jika perbedaan udara di dua tempat sangat besar, maka akan bertiup angin kencang.




2.1.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan angin
Kecepatan angin yang berhembus di permukaan bumi ini di pengaruhi oleh beberpa faktor, di antaranya :
Ø  Gradien tekanan udara (barometris)  
Kecepatan angin bertiup sangat tergantung pada besar kecilnya gradien tekanan udara atau Gradien barometer adalah perbedaan tekanan udara antara dua isobar pada jarak lurus 111 km, makin besar gradien tekanan udara dari dua daerah makin cepat angin tersebut bertiup. 
Ø  Tinggi tempat 
Udara yang bergerak didekat permukaan bumi sangat dipengaruhi oleh kekasaran permukaan bumi. Sehingga semakin besar kekasaran permukaan bumi (adanya gunung, pohon, gedung, topografi yang tidak rata) maka semakin besar turbulensinya dan semakin lambat kecepatan angin bergerak. Kecepatan angin makin tinggi dengan naiknya ketinggian akibat berkurangnya gesekan dengan permukaan tanah.
Makin tinggi kedudukan suatu tempat, maka kecepatan angin akan semakin cepat pula, sebaliknya semakin rendah kedudukan suatu tempat maka kecepatan anginnya semakin lambat.
Ø  Letak lintang.
Bumi berputar pada sumbunya dengan kecepatan  1041 meter perjam di equator.  Lajunya menurun dengan semakin tinggi letak lintang suatu tempat sampai mencapai nol di kutub.  Berkurangnya kecepatan ini disebabkan oleh semakin kecil lingkaran litang ke arah kutub.  Sehingga kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat dari yang jauh dari garis khatulistiwa.
Letak tempat di bumi yang dimaksud adalah letak suatu tempat terhadap garis lintang di bumi. Kecepatan arah angin di sekitar daerah ekuator lebih besar bila dibandingkan dengan daerah yang terletak jauh dari daerah ekuator. Hal ini disebabkan adanya rotasi bumi, di mana saat bumi berotasi menimbulkan gaya dorong keluar lebih besar dari gaya dorong ke dalam.
Ø  Waktu.
            Di siang hari angin bergerak lebih cepat dari pada malam hari. 

Dalam klimatologi, angin mempunyai 2 fungsi mendasar :
1.      Pemindahan panas : dari latitude/lintang yang lebih rendah ke yang lebih tinggi  dan akan membuat seimbang neraca  radiasi matahari antara lintang rendah dan tingggi.
2.      Pemindahan uap air : yang dievaporasikan dari laut ke daratan di mana sebagian besar dikondensasaikan untuk menyediakan kebutuhan air yang turun kembali sebagai hujan, kabut atau  embun.

2.1.2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi arah pergerakan angin
Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi arah pergerakan angin, yaitu :
1.      Perputaran Bumi.
Pada perbedaan tekanan udara yang konstan, gradien tekanan udara menyebabkan gerakan udara yang lurus.  Efek perputaran bumi menyebabkan pergerakan itu merupakan suatu lengkungan (gaya coriolis) dan bila terjadi suatu gerakan lengkung maka timbulah kekutan atau gaya centrifugal yang mencoba menarik keluar dari pusat lengkungan.
Kekuatan perputaran bumi (gaya coriolis) menyebabkan penyimpangan arah angin.  Dibelahan bumi utara pergerakan udara disimpangkan ke kiri dan dibelahan bumi selatan pergerakan udara disimpangkan kekanan, sebagai akibatnya pergerakan udara berbentuk pegas dan merupakan angin pusaran yang disebut angin siklon atau angin anti siklon.
2.      Pemanasan Daratan
Sistem angin dipengaruhi oleh adanya benua-benua yang tingkat pemanasan daratan berbeda-beda jika dibandingkan terhadap lautan.  Akibat pemanasan ini menimbulkan adanya depresi moonson, sedangkan dalam skala kecil menimbulkan angin laut dan angin darat.
Angin Monsoon yaitu Sistem angin skala regional yang diduga mengubah arah dan berlalunya musim. Monsoon terjadi lebih dari jarak ribuan kilometer, dan dua pola dominan aliran angin bertindak atas skala waktu tahunan.
            Selama musim panas, angin monsoon bertiup dari permukaan laut lebih dingin ke benua yang lebih hangat. Pada musim panas, benua-benua menjadi jauh lebih hangat daripada lautan karena sejumlah faktor (Summer Monsoon). Angin bertiup ke daratan dari laut yang sangat tinggi kelembaban, dan sedikit pendinginan massa udara ini menyebabkan kondensasi dan hujan. Beberapa daerah dataran tinggi di Asia menerima lebih dari 10000 mm dari hujan selama bulan-bulan musim panas.
            Di musim dingin, sebaliknya permukaan laut lebih hangat. Dengan sedikit energi matahari tersedia, proses pendinginan benua cepat terjadi karena pemancaran radiasi gelombang panjang ke ruang angkasa. Angin monsoon bertiup dari benua yang lebih dingin ke permukaan laut yang lebih hangat dan membawa angin musim yang kering (Winter Monsoon).
           


2.2.ANGIN TORNADO
Angin Tornado adalah kolom udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian  langka dari dasar awan cumulus dengan  permukaan tanah. Tornado muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.           
Tornado juga didefinisikan oleh Glosari Meteorologi sebagai kolom udara yang berputar kencang yang menyatu dengan permukaan tanah dan muncul dari awan cumuliform atau bagian bawah awan cumuliform dan sering (namun tidak selalu) tampak sebagai suatu awan corong.
Sebuah pusaran angin dapat dianggap sebagai tornado jika pusaran angin tersebut menyentuh tanah dari dasar awan comulunimbus. Tornado muncul dalam banyak bentuk, tetapi umumnya berbentuk corong kondensasi dengan ujung tornado yang menyempit yang menyentuh tanah. Seringkali terdapat gumpalan-gumpalan awan yang mengelilingi bagian tornado yang menyentuh atau hampir menyentuh tanah.
Tornado tidak harus tampak namun, intensitas tekanan rendah yang disebabkan oleh kecepatan angin yang tinggi dan berputar cepat (berkaitan dengan keseimbangan siklostrofik) sering menyebabkan uap air di udara berkondensasi yang menyebabkan tampak corong kondensasi. Tornado merupakan pusaran angin bukan awan kondensasi.
Awan corong merupakan perwujudan dari corong kondensasi yang tanpa disertai angin kencang di permukaannya. Tidak semua awan corong menjadi sebuah tornado. Namun, banyak tornado yang didahului oleh awan corong seperti pusaran mesosiklon yang mendarat di permukaan tanah. Tornado pada umumnya menghasilkan angin kencang di permukaannya ketika corong yang tampak itu bertahan di atas permukaan tanah. Hal ini menyebabkan sulitnya menemukan perbedaan antara awan corong dan tornado dari suatu jarak tertentu.
Umumnya tornado memiliki kecepatan angin 177 km/jam atau lebih dengan rata-rata jangkauan 75 m dan menempuh beberapa kilometer sebelum menghilang. Beberapa tornado yang mencapai kecepatan angin lebih dari 300-480 km/jam memiliki lebar lebih dari satu mil (1.6 km) dan dapat bertahan di permukaan dengan lebih dari 100 km.
Meskipun tornado telah diamati di tiap benua kecuali Antartika, tornado lebih sering terjadi di Amerika Serikat. Tornado juga umumnya terjadi di Kanada bagian selatan, selatan-tengah dan timur Asia, timur-tengah Amerika LatinAfrika Selatan, barat laut dan tengah EropaItalia, barat dan selatan Australia, dan Selandia Baru.

2.2.1.      Proses Terjadinya Angin Tornado
Perubahan lapisan udara merupakan pemicu lahirnya Tornado dalam hal ini jika lapisan udara dingin berada diatas lapisan udara panas, udara panas naik dengan kecepatan 300-an km/jam, udara yang menyusup dari sisi inilah yang mengakibatkan angin berputar sehingga membentuk tornado, dan bila sudah sempurna maka sebuah tornado bisa memiliki kecepatan hingga 400 Km/jam serta lebar cerobong antara 15 - 365 meter.
Tornado adalah di antara badai paling kejam di Bumi, dengan potensi untuk menyebabkan kerusakan yang sangat serius.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3Cwl0MnHsZySR-KCZeAWYKXw-QYZlaopAerz2KCekhTygyXnA0RcWXtA42qKPXXukvk-EUIf0viVcMDS7dLzjfwSdsUrXme8FfKPILrYbRz4d4rrHtFdCi6Xo2ZMcqL23VGMtewsqCCc/s400/1.JPG
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_uDJZT4xNbbXMntulGD8phE6e53iDXm5gSNv7MhPQm2DqENa9VqlHs7kw8EifmN07uyUnJm15sloO70eJFPvsTSD0QXtVM55i6JWDeNGACGhJWCfxDAAn8urHhQanMkJf_zwkg73yxvc/s400/2.JPG
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgl_1-9bsFCYhbqZNOv9XRmAU508q_LhikzWOXR3uSGosF45NnTtpSduEiP2HmiP7PKgP3VZnOVIvzc4_axk-YNguGUraCNbKkgGbxEjbmGo1yR7k1AnikxuKfIsIhwxS-R5KFlqV-vNpc/s400/3.JPG
Badai cepat berkembang - disertai hujan, guntur dan kilat. Ketika suhu tanah meningkat, udara panas dan lembab mulai naik.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibNXYIPXY0dgCb8NY_sWSbkFIZ0EesiJVHF1AZAnlUoLiwDTxKVx2ok0qlNI_sKcByhjGMBgpeRZvObaLKJhx6p5_8QJyaINwgLi5vaVQU5tkRqlKUdMjMu35hkRPpzBZ9GibKy3kBDes/s400/4.JPG
Ketika hangat, udara lembab dan dingin memenuhi udara kering, itu terangkat ke atas, masuk lapisan udara atas. sebuah awan petir mulai tercipta pada fase ini.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9oJQXxj9b0JduiuUntUJOT0SpFx8cWG0C-PwHxy1JM7feD3ae2KwNqpiEVGSULo_6cvV7Y4dopivqRda9wdaaOvyRtJL55p2paeEgTAMenmQtxjAlBe8GHyYEnbYOewk10NZk0h2zrB8/s400/5.JPG
Pergerakan udara keatas sangat cepat. Angin dari sisi samping menyebabkan arah yang berbeda dan membentuk sebuah pusaran
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEM2x09gQd0jHEMEPG1zombETsJrTdqge1qD3guyYR73vYAhJ8tFai04LAFjhbOqMpvNNs4uQXwvj9HvQaw2uhFLnNI4IeeeD7IueMJfgXpGxifivSEmHXgzBFN_-X8u1ZOn-UZN9NjIg/s400/6.JPG
Sebuah kerucut hasil putaran udara yang berpilin tersebut mulai terbentuk dan terlihat dari awan ke permukaan tanah
Description: https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQQZKOcWeJAsTtykckJPaQ5fNh_6FNJag8WohnAkTwmAcZFcYI6

 Angin Tornado adalah suatu angin pusaran kuat skala menengah dari kumpulan arus kuat awan gelap yang merentang ke permukaan bumi. Saat muncul angin Tornado, kerap disertai dengan satu atau beberapa pilar awan berbentuk corong seperti “belalai gajah” dari dasar awan dan menjulur ke bawah, dengan disertai badai angin dan hujan, petir atau rambun (batu es). Jika Tornado melewati permukaan air, ia dapat menarik air ke atas, dan membentuk tiang air, berdekatan dengan awan. Jika melewati daratan, kerap akan merobohkan rumah, menumbangkan tiang listrik, bahkan menarik manusia, ternak atau benda-benda lain ke dalam pusarannya dan dibawa ketempat lain.
Angin Tornado kerap terjadi pada saat hujan disertai petir di musim panas, dan sebagian besar muncul pada sore hari hingga menjelang malam, skala terjangannya kecil, diameter Tornado umumnya berkisar antara puluhan hingga ratusan meter. Waktu berlangsungnya Tornado biasanya hanya beberapa menit, paling lama juga tidak lebih dari beberapa jam. Terjangan anginnya sangat kuat, kecepatan angin di sekitar pusat dapat mencapai 100-200 meter/jam. Daya perusaknya sangat kuat, tempat yang dilalui angin Tornado, kerap akan membuat pohon-pohon yang dilaluinya tercabut dari akarnya, menjungkir balikan mobil, menghancurkan bangunan dan sebagainya, terkadang menarik pergi manusia.

Tahap Terjadinya Angin Tornado

Jika dilihat hembusan angin tornado yang memiliki pusaran atau corong. Pusaran yang menyerupai corong tersebut terbentuk karena adanya tahapan pembentukan angin tornado, yaitu :
1.      Angin terjadi karena perubahan lapisan udara. Udara melakukan perubahan terutama apabila udara dingin berada diatas udara panas.
2.      Udara panas yang berada dibawah permukaan udara dingin akan naik dengan kecepatan sampai 300km/jam
3.      Udara yang naik menyusup ini akan mengakibatkan angin berputar sehingga akan membentuk corong atau pusaran, sambil terus meningkatkan kecepatannya.
4.      Bila sudah mulai membentuk corong atau pusaran, biasanya disertai dengan hujan, kilat dan guntur.  Pada saat yang bersamaan suhu tanah meningkat, sehingga udara panas dan udara lembaba naik
5.      Ketika panas, udara panas dan udara dingin memenuhi bagian udar yang kering, lalu terangkat ke atas dan masuk ke lapisan udara di atas. Dan pada fase ini petir mulai menyambar.
6.      Udara yang bergerak ke atas ini pergerakannya sangat cepat. Hembusan angin disamping  membuat arah yang berbeda sehingga membentuk sebuah pusaran. Pusaran ini terus berputar dan mengerucut dengan sudut menyentuh permukaan tanah dan bagian pusaran atasnya menyentuh awan cumulonimbus.

2.2.2.      Klasifikasi Angin Tornado
Tornado dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis dan skala kerusakannya. Berdasarkan jenisnya, tornado dibedakan atas :
1)      Weak Tornado
Dikategorikan demikian karena waktu berlangsungnya sangat singkat antara 1 hingga 10 menit atau lebih, sebagian besar memiliki ukuran kecil dengan daya perusak yang kecil - umumnya berskala F0 – F1, serta kecepatan angin kurang dari 112 mph. Persentase jumlah kematian yang diakibatkan tornado lemah kurang dari 5% dari keseluruhan kematian yang disebabkan tornado. Jenis ini paling banyak di antara jenis lainnya, mencakup 88% dari total keseluruhan kejadian tornado.

2)       Strong Tornado
Berlangsung selama 20 menit atau bahkan lebih, umumnya berukuran kurang lebih 10 m dengan daya perusak kuat - berskala F2 – F3,  serta kecepatan angin antara 113 - 206 mph. Kematian yang diakibatkan tornado ini mencakup hingga 30%. Tornado kuat mencakup 11% dari jumlah keseluruhan kejadian tornado.

3)       Violent Tornado
Tornado ini dapat berlangsung cukup lama melebihi 1 jam dan dapat melintasi bermil-mil sebelum menghilang dengan daya perusak yang sangat kuat - F4 – F5, serta kecepatan angin lebih dari 205 mph. Jenis ini paling banyak merenggut korban jiwa mencapai 70% kematian dari keseluruhan. Sangat jarang terjadi sehingga hanya mencakup 1% dari jumlah keseluruhan kejadian tornado.

Dr. T. Theodore Fujita mengembangkan suatu metode untuk mengklasifikasikan tingkat kerusakan yang dihasilkan oleh tornado. Metode ini dikenal dengan nama Skala Fujita dengan deskripsi sebagai berikut :



1)      Skala F0
Kecepatan (Mph) < 73 dengan tingkat kerusakan ringan. Beberapa kerusakan pada cerobong asap; dahan pohon patah dan daun-daun tercabut; pohon-pohon berakar dangkal terdorong; papan- papan penunjuk rusak dan roboh.
2)      Skala F1
Kecepatan (Mph) 73 - 112 dengan tingkat kerusakan sedang, seperti atap rumah berhamburan; rumah semi-permanen bergeser bahkan roboh; pohon besar tumbang; kaca yang tidak kuat pecah; seng dan asbes beterbangan.
3)      Skala F2
Kecepatan (Mph) 113 – 157 dengan tingkat kerusakan signifikan, seperti atap rumah dari kayu dan tanah liat terbang; rumah semi-permanen roboh; mobil terbalik; pohon besar tercabut; misil ringan terpicu; mobil terangkat dari permukaan tanah.
4)      Skala F3
Kecepatan (Mph) 158 – 206 dengan tingkat kerusakan berat, seperti atap beterbangan dan dinding rumah permanen rusak parah bahkan roboh; kereta api terbalik; sebagian besar pohon di hutan tercabut; mobil besar terlempar dari permukaan tanah.
5)      Skala F4
Kecepatan (Mph) 207 – 260 dengan tingkat kerusakan hebat, seperti rumah permanen porak poranda; bangunan dengan pondasi semi-permanen tersapu; misil besar terpicu; mobil dan benda berat lainnya terlempar beterbangan; semua pohon beterbangan.
6)      Skala F5
Kecepatan (Mph) 261 – 318 dengan tingkat kerusakan sangat hebat, seperti rumah dengan kerangka yang baik pondasinya tersapu; Misil berukuran besar beterbangan di udara hingga 100 meter; fenomena luar biasa lain akan muncul.




2.2.3.      Contoh Angin Tornado Tornado
Tornado adalah kolom udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Tornado muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
Umumnya tornado memiliki kecepatan angin 177 km/jam atau lebih dengan rata-rata jangkauan 75 m dan menempuh beberapa kilometer sebelum menghilang. Beberapa tornado yang mencapai kecepatan angin lebih dari 300-480 km/jam memiliki lebar lebih dari satu mil (1.6 km) dan dapat bertahan di permukaan dengan lebih dari 100 km.
Tornado lebih sering terjadi di Amerika Serikat. Tornado juga umumnya terjadi di Kanada bagian selatan, selatan-tengah dan timur Asia, timur-tengah Amerika Latin, Afrika Selatan, barat laut dan tengah Eropa, Italia, barat dan selatan Australia, dan Selandia Baru.
Berikut Tornado terdasyat yang tercatat dalam sejarah.
1.      Tri-State Tornado – 18 Maret 1925
Selama lebih dari tiga setengah jam, Tri-State Tornado menjadi tornado paling mematikan yang merobek-robek daratan utama AS. Tornado ini membunuh 700 orang dan menghancurkan lebih dari 15.000 ribu rumah di wilayah Illinois, Indiana, dan Missouri. Setelah bencana ini, pemerintah setempat mulai mengembangkan sistem peringatan tornado yang diharapkan dapat menekan angka kematian jika bencana kembali datang.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizX8AlWJyj7uRSr4QnORVxJ4jukh6rtE4jTQ8cnIdKHJGThtc8JvQFEhF-ewMEJiMOn9XKDtmncMjtC2mwU9vpZqe89cOE-GnS58DJqLASDcOcXqlUsHR7KP3ef92-XP0fSFpp73UYZiw/s400/tristate1.jpg     Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQvbJirl8xaNRRaWxqeLbeUqJZ1Ypyn_rNoqpvDvNwXUShC0urhwExg7R4ne3_lshIWCMbt2-SOhd3CRPEpR4kUX1zHTXKNP9BIkxK-CLhQKf_fYxMVvHRcZedeMTzPq4ML4zzudbeSqU/s400/tristate3.jpg

2.      Natchez Tornado (7 mei 1840)
Badai ini terjadi pada 7 Mei 1840, Natchez tornado mendarat di Concordia Parish, Louisiana, dan Adams County, Mississippi. Sebagian besar kematian terjadi di Sungai Mississippi, sejak tornado dilacak untuk beberapa waktu langsung di atas sungai. Korban tewas akibat tornado diprediksi lebih banyak daripada yang terdaftar secara resmi, karena banyak orang yang tewas sulit ditemukan. Tercatat 269 orang tewas di Sungai dan 100 orang diladang pertanian. kerugian mencapai $ 1.260.000.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7ww7MoZcBh7z71jaJRuPhTQf1AblCJ7M0q51zWgYK3toJwfBJYgFUlx3gmmRjCsoJhmkqATVVr7djO1__F0OmBGREMOqlHgbOkd1QQwL1_RCAuHDWLJGIAJgD8lv_4_zY_K7HT3FSGYs/s400/natchsez.jpg

3.      St.Louis Tornado (27 mei 1896)
St.Louis Tornado (27 mei 1896)  menjadi salah satu paling mematikan dalam sejarah Amerika Serikat, mendarat sekitar 6 mil sebelah barat Jembatan Eads di St Louis. Dari ujung barat laut Tower Grove Park, kombinasi kompleks tornado dan downburst melebar ke lebih dari satu mil dan pindah ke timur.Tornado ini menyapu seluruh rumah, pabrik, salon-salon, rumah sakit, pabrik, kereta api meter, gereja, dan menyebabkan total lebih $ 10.000.000 pada kerusakan tersebut. korban tewas sebanyak 137 jiwa.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJgLhbsZyiF76OCkVFIlkH-Rll0-8yE8F_fdZWqp1qf65R0GZA6dTs8XrX3ZCt2sAJ_KG855O-D4koFgfeaZDZiWPkk0H0_KY6iRb8cKOfNj5WK0bjAzM5mDijVuxAGetCClHrT2Pz1mY/s400/luis2.jpg      Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyogHFvXp3jERXdsKKdpbr5Ujfya7gFLgmGdm60_jB0k22ASYdMf3zbBw7R_XxiStB9n6a0w7XZnqn9R_qXUtpQiVeELU5Qn6VBFNU-FAMrK7rITEzVWfsuT7fvMgjJpjkBvigSi1DYR4/s400/luis+st.jpg

4.      The Tupelo Tornado (5 april 1936)
Tupelo Tornado muncul di dekat Coffeeville, Yalobusha County. tornado Itu meratakan ratusan rumah dan membunuh seluruh keluarga. Sebuah gedung bioskop berubah menjadi sebuah rumah sakit dengan mesin popcorn digunakan untuk mensterilkan instrumen. Seratus lima puluh mobil kotak dibawa dari kota untuk melayani sebagai perumahan sementara, diperkirakan 233 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka, kerugian ditaksir $ 3.000.000.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1Px3R1PcFCXAC9RipK3_8QE_DZRFQZceNP1LAGFnAQ5kXn3GUvVGB3RpQ7iBxojGMMBuwJVJ48_sDbKYoBWnGk2dM-H2IpVjdYuUaMqNKnIY7-meSLz755zRhVhHq0duMZuM_tfrlUP4/s400/tupelo.jpg    Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhae1qt2yqnh6MK9NMEjrV5ifL0T9-DnVvi0D5LFPPChMkVaEUXOgEhkhLQk-DdevgXXGKcHBk6OnWbTrib3UbqsvoDdZ0FjgqVWwmzGeW0v6RU9k3p03XDTkpmNxwigEuRU1y4gKI9FKM/s400/tupelo2.jpg

5.      The Gainesville Tornado (6 april 1936)
Sepasang  tornado besar pindah ke timur-timur laut melalui pusat kota Gainesville, Georgia.  Sekitar 750 rumah hancur dan 254 rusak parah. Kerusakan mencapai $ 12.500.000. Korban tewas terbesar terdapat di sebuah gedung tunggal  terjadi di Pabrik Celana Cooper. Gedung bertingkat, ramai dengan pekerja muda, runtuh dan terbakar, menewaskan sekitar 70 orang. Pada waktu itu 203 orang korban tewas yang  tercatat, masih 40 orang hilang. Di pusat kota, beberapa bangunan hanyut, sebagian tempat multi bisnis dan pabrik-pabrik tumbang dan runtuh.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgNBhe1zsqM-PVIfG7Q9FroXOqBQEmHPYPAdugPKUCMJVEIEGYbZNDvvIKvVBXrpPyfk1h9IePtWC21RtDmNlRYXgRGPRRlFww-_KsyyypHDNr6VsVl4GEHpKIl98c2SjdrRkaeEe9Gig/s400/gaomesville.jpg


6.      Woodward Tornado (9 april 1947)
Pada Woodward tornado menewaskan sedikitnya 107 orang, sebagian besar di bagian utara kota, di mana sekitar 1.000 orang terluka, dan ratusan orang tewas. lebih dari 100 blok kota hancur, dan lebih dari 1000 rumah rusak atau hancur. Kerusakan dua mil lebar dan kerugian mencapai lebih dari $ 6.000.000.  

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6uQ7GPT54Ztv_zLoUKWcxAWfvWkIzL-ptoYeZzOiWUHPVa8AZkIK7SxoVxyxoG4NCktFD9GABZAXnOYmi_ptW39xtLcabXp_0v55-Pc6dwTxgbaVvQyihXCWnWzbycvzT3NYJRvVEwsc/s400/woodward.jpg

7.      The Amite/Pine/Purvis Tornado (24 april 1908)
Diperkirakan 55 lebih orang tewas dan  400 orang terluka, sebagian besar kota Purvis diratakan dengan tanah. Hanya tujuh dari 150 rumah di kota dilaporkan berdiri, kerugian mencapai lebih dari US $ 500.000. 
Description: https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRxyX-zVTyE9TLklco4MyKmYximCI9Kxf1q4h56S4QoiGDTgSc_lw

8.      New Richmond Tornado (12 juni 1899) 
New Richmond Tornado di Wisconsin dimulai sebagai sebuah puting beliung di Danau St Croix, kemudian pindah ke arah timur laut New Richmond. Tornado ini melewati tengah alun kota, puing-puing reruntuhan yang beterbangan menyebabkan puluhan orang tewas. Lebih dari 300 gedung rusak dan hancur barantakan kerugian mencapai US $ 300.000.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigYffMeRYt0lSG_NF8nG_99cYhmdCBFTNpGzSnvzqJQlbQs5LvwplRgMjW3htqXmE_WCmtGhhNdQyLnR6PG4bnnhWmCHF5kVqZQin7uHWJg0IkATP_H6rZhANLczumXZcsy8l8Dl7-jlM/s400/new+richmond.jpg
 
9.      Flint Tornado(8 juni 1953)
The Flint Tornado menghancurkan rumah-rumah di kedua sisi Coldwater Road dan membunuh beberapa anggota keluarga paling sedikit 20 keluarga di Michigan dan 100 orang lebih diperkirakan tewas.  kerugian mencapai $ 19.000.000.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAGo_KGmUucIKfzmgtafT7iNnIyh-aZ5R_1DkHhumXwcfC-NKQHHpuzeKIOftJXv4itUg5kMF6a4e8W9Ak4cLlL7tuT-EHLtW9Gge4xHT_cC1yaePUuV3wAkm7e5atW-9aPGfK9kGx3uY/s400/flint.jpg
10.  Waco Tornado (11 mei 1953)
Sekitar 200 bangunan usaha hancur dan 400 rusak. Kerusakan paling dipublikasikan adalah bangunan bata besar di pusat kota, terutama runtuhnya sebuah toko furnitur enam lantai. Bata dari toko memenuhi jalan hingga kedalaman  lima meter. Sekitar 150 rumah hancur dan 700 rusak. Lebih dari 2000 mobilpun ikut rusak ,  kerugian di perkirakan mencapai $ 41.000.000.  

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTWjV9QtIulP2_-CdnvETUmDa3whx5iOg3lArBfAntYLo4mmEd5jI5N5hAxrSh_hrgMh6evfQth2S47t05vMAZ_kkeiPMMlVWJyGGlShGnRf0VvSN-gna3n8XMiK-30u9SMz709HiFHuU/s400/waco.jpg


2.3.ANGIN PUTING BELIUNG
Angin puting beliung merupakan salah satu fenomena alam berupa gerakan angin yang pusarannya dapat mengangkat, melempar dan menghancurkan benda yang terlewati dan apa saja yang diterjangnya. Angin puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit setlah itu diikuti angin kencang yang berangsur-angsur kecepatannya melemah. Angin kencang sendiri dapat berlangsung lebih dari 30 menit bahkan bisa lebih dari satu hari dengan kecepatan rata-rata 20-30 knot sementara puting beliung 40-50 km/jam atau lebih dengan durasi yang sangat singkat dan tidak sama dengan fenomena badai yang sering melanda di negara amerika, australia, filipina, jepang, korea, maupun cina.
Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin “Leysus”, di daerah Sumatera disebut “Angin Bohorok” dan masih ada sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu “Tornado” mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari atau sore hari pada musim pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar.

2.3.1.      Sifat Angin Puting Beliung
Ø  Tidak bisa diprediksi secara spesific, hanya peluang dalam batasan wilayah , setelah melihat atau merasakan tanda-tandanya baru bisa diprediksi 0.5 – 1jam sebelumnya dengan tingkat kekuakutan kurang dari 50 % (berdasarkan pengalaman).
Ø  Angin puting beliung hanya berasal dari awan Cumulusnimbus (CB), bukan dari pergerakan angin monsun maupun pergerakan angin pada umumnya, sehingga dapat dapat berpindah/bergeser seusai dengan tekanan tinggi ke tekanan rendah dalam skala luas.
Ø  Tidak semua jenis awan CB menimbulkan puting beliung, karena sangat mikro maka sulit membedakannya, secara teori puting beliung beasal dari jenis awan CB bersel tunggal, super sel dan multisel, kesemuanya itu hanya dapat dilihat dilpangan terbuka bukan dari teori monsun atau siklon atau model cuaca.
Ø  Suatu daerah atau tempat terlanda puting beliung maka kecil kemungkinan terjadi yang kedua kalinya, atau tidak ada puting beliung susulan karena berasal dari awan CB yang sifat tumbuhnya tergantung dari intensitas konvektif yang juga sulit diperkirakan.
Ø  Sangat lokal
Ø  Bergerak secara garis lurus
Ø  Waktunya singkat sekitar 3 menit dan tiba-tiba
Ø  Terjadi pada siang atau sore hari, dan jarang terjadi pada malam hari
Ø  Puting Beliung sangat sulit diprediksi, namun tanda-tandanya dapat diketahui di luar rumah.
Ø  Terjadi pada tanah lapang yang vegetasinya kurang
Ø  Jarang terjadi pada daerah perbukitan atau hutan yang lebat



2.3.2.      Tanda-Tanda Akan Adanya Angin Puting Beliung
v  Satu hari sebelumnya udaranya panas pada malam hari- pagi hari
v  Pagi hari terlihat tumbuh awan cumulus(awan berlapis-lapis) diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol
v  Tahap berikutnya adalah awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi hitam gelap.
v  Perhatikan perpohonan, apakah ada dahan atau ranting yang sudah bergoyang cepat, jika ada maka hujan dan angin kencang sudah akan datang.
v  Terasa akan ada sentuhan udara dingin disekitar kita
v  Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan tiba-tiba dengan deras, apabila hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari linkungan kita berdiri.
v  Terdengar sambaran petir yang cukup keras, apabila indikator tersebut dirasakan oleh kita maka ada kemungkinan hujan lebat+petir dan angin kencang akan terjadi
v  Jika 1 atau 3 hari berturut-turut tidak ada hujan pada musim penghujan, maka ada kemungkinan hujan deras yang pertama kali turun di ikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun tidak.

2.3.3.      Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
Proses terjadinya puting beliung sangat terkait erat dengan fase tumbuh awan Cumulonimbus (Cb). Fase Tumbuh ,Dalam awan terjadi arus udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Terjadinya angin puting beliung disebabkan oleh perbedaan tekanan udara, dalam hal ini jika lapisan udara dingin berada diatas lapisan udara panas, udara panas naik dengan kecepatan diatas 300 km/jam, udara yang menyusup dari sisi inilah yang mengakibatkan angin berputar sehingga membentuk angin puting beliung, dan bila sudah sempurna maka sebuah pusaran angin bisa memiliki kecepatan hingga 400 Km/jam serta lebar cerobong antara 15 – 365 meter. Secara meteorologis angin puting beliung dapat terjadi di mana saja terutama di dataran rendah dan daerah yang terbuka.
Awal dari gejala atau tanda-tanda sebelum datangnya angin puting beliung adalah jika dalam satu hari sebelumnya pada malam sampai pagi terasa panas dan gerah. Kemudian sekitar pukul 9 dan 10 pagi terlihat pertumbuhan awan cumulus yang berlapis-lapis, apalagi jika di antara awan itu terdapat satu jenis awan yang mempunyai batas tepi yang sangat jelas berwarna abu-abu dan menjulang tinggi (seperti bunga kol). Setelah itu awan tiba-tiba berubah warna dari yang tadinya putih keabu-abuan menjadi hitam pekat. Jika awan tersebut sudah berubah menjadi culumunimbus maka amatilah pohon-pohon disekitar apakah dahan dan daun bergoyang dengan cepat karena tiupan angin, ditambah lagi apabila tiupan angin itu dirasakan sangat dingin.
Biasanya hujan yang pertama yang turun adalah hujan deras, tetapi jika cuma gerimis maka angin kencang kemungkinan berada di tempat yang jauh. Sementara itu jika terdengar petir bersahutan dengan bunyi yang sangat keras, hal tersebut bisa berpeluang terjadi hujan lebat yang disertai angin kencang. Proses itu biasanya akan berlangsung lebih kurang selama 1 jam.

2.3.4.      Proses Terjadinya Angin Puting Beliung
Karena pemanasan yang kuat, udara dapat terangkat dengan kuat dan cepat. Bila pemanasan yang demikian terjadi di suatu tempat, ditempat itu seolah-olah terjadi kekosongan udara yang dengan cepat pula diisi oleh udara sekitarnya sehingga daerah tersebut menjadi daerah pumpunan angin dan pengumpulan udara. Pengumpulan udara yang berlangsung sangat cepat menimbulkan pusingan angin atau angin berputar. Bila pemanasan kuat terdapat di bawah awan guntur tingkat muda yang di dalamnya terdapat gerak udara vertikal yang kuat, dan di bawah awan yang udaranya sangat lembap dapat timbul pilin udara atau angin pusing memutar awan guntur.
Puting beliung yang kuat menimbulkan bentuk kerucut pada bagian bawah
awan. Tekanan udara pada ujung kerucut awan dapat sangat rendah sehingga benda-benda di bawahnya dapat terangkat. Penurunan tekanan di tempat yang dilalui puting beliung dapat mencapai 100 sampai 200 hPa. Puting beliung umumnya timbul di atas daratan.Bila dilihat dari atas, baik yang terjadi di atas belahan bumi utara maupun di atas belahan bumi selatan, putaran puting beliung bersifat siklonal yang arahnya mengiri atau berlawanan arah putaran jarum jam. Puting beliung yang kuat garis tengahnya sekitar 200 meter; makin besar garis
tengahnya putarannya makin rendah.
Karena awan puting beliung juga awan guntur maka puting beliung juga dapat menimbulkan fenomena elektrik. Puting beliung biasanya tidak di sertai hujan sampai di tanah, meskipun ada kalanya terjadi hujan lebat di tempat sesudah dilewati puting beliung.
Proses terjadinya angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak.

                      
2.3.5.      Pertumbuhan Awan Penyebab Puting Beliung
Memasuki periode musim hujan, frekuensi dan intensitas kejadian angin puting beliung di berbagai daerah di Indonesia semakin meningkat. Keadaan ini perlu diantisipasi oleh seluruh lapisan masyarakat. Sebagai upaya mitigasi tahap awal, masyarakat perlu memahami secara menyeluruh mengenai proses pertumbuhan awan cumulusnimbus yang dapat menyebabkan terjadinya angin puting beliung. Hal ini penting agar masyarakat peka terhadap kondisi alam sekitar, sehingga dapat melakukan upaya penyelamatan secara dini untuk memperkecil risiko kerugian akibat bencana alam angin puting beliung yang mungkin terjadi.

a.      Pertumbuhan Awan

Angin puting beliung merupakan bagian dari proses fase pertumbuhan awan hujan cumulusnimbus yang terbentuk akibat pemanasan intensif. Fenomena udara panas seperti yang biasa terjadi pada akhir-akhir ini perlu diwaspadai. Distribusi panas yang tidak merata akibat perubahan cuaca mendadak akan mengganggu sistem pola tekanan udara di atmosfir. Kondisi ini dapat memicu peluang terjadinya hujan deras yang diikuti angin puting beliung, akibat adanya massa udara yang cukup besar yang turun dari awan cumulusnimbus (down draft) saat hujan turun.
Awan cumulusnimbus secara visual berbentuk gumpalan awan hitam yang membumbung tinggi (vertikal) secara konvektif. Dalam proses pembentukannya, awan cumulusnimbus mangalami tiga fase pertumbuhan, yaitu fase pembentukan, fase matang (mature stage) dan fase punah. Pada fase peralihan antara fase matang menjadi fase punah inilah angin puting beliung seringkali terjadi, yakni fase dimana saat badan awan cumulusnimbus sarat dengan gerakan massa udara yang konvektif dan turbulen. Pada fase ini terjadi gerakan massa udara yang naik ke puncak awan, bersamaan itu terjadi juga gerakan massa udara yang turun menunju dasar awan.
Gerakan massa udara yang turbulen dalam badan awan ini mengakibatkan terpisahnya muatan listrik dalam awan. Kondisi ini menyebabkan timbulnya pengutupan muatan listrik antara ujung awan dan dasar awan atau antara awan satu dengan awan yang lainnya. Adanya beda muatan liatrik dalam awan cumulusnimbus, timbul lecutan petir yang bersahut-sahutan sebagai perwujudan pelepasan muatan listrik. Aktivitas petir yang terjadi menimbulkan pemanasan pada bagian-bagian awan, mengakibatkan tekanan udara menjadi rendah. Distribusi tekanan udara yang tidak merata ini memicu aliran massa udara ke bagian-bagian yang tekanannya rendah
Pada akhir fase matang, awan cumulusnimbus sudah sangat berat. Tetes-tetes air mulai jatuh sebagai hujan yang turun dari dasar awan karena tidak tertahan oleh arus massa udara yang naik ke puncak awan. Akhirnya hujan turun dengan deras diikuti tiupan angin kencang. Antara massa udara yang naik dan yang turun dalam badan awan terdapat arus geser (winshear) yang memuntir, membentuk angin pusaran. Massa udara ini selanjutnya berputar semakin cepat, mirip sebuah siklon. Pada kondisi tertentu, puntiran ini dapat “menjilat” bumi sebagai puting beliung. Jika dilihat dengan mata telanjang puntiran angin puting beliung ini mirip seperti belalai gajah, dan dalam waktu bersamaan hujan deras turun membentuk pancaran air sangat deras (water spout).
Bergabungnya beberapa vektor kecepatan angin dari berbagai arah menjadikan gabungan (resultante) kekuatan angin menjadi semakin besar. Akibatnya arus angin akan mendorong, menarik bahkan menerbangkan benda-benda yang berada di sekitarnya. Jika kecepatan angin sangat tinggi, puting beliung mampu merobohkan pohon besar dan merusak bagunan rumah.
Semburan angin kencang puting beliung biasanya berlangsung sekitar 5 hingga 15 menit, karena pertumbuhan awan-awan Comulonimbus di daratan tumbuh secara sendiri-sendiri. Namun karena kekuatan angin yang cukup kencang dan berputar maka angin akan bersifat destruktif dan sangat merusak terhadap benda-benda yang dilaluinya.
Hingga saat ini belum ada peralatan yang mampu memprakirakan lokasi dan kapan angin puting beliung akan terjadi. Angin puting beliung sulit diprediksi karena fenomenanya yang merupakan dinamika atmosfir skala lokal. Citra satelit cuaca dan radar cuaca yang merupakan instrumen mutakhir dalam prakiraan cuaca belum mampu memprediksi puting beliung. Angin puting beliung merupakan dampak ikutan awan comulonimbus, maka satu-satunya cara untuk mengenali gejalanya adalah dengan mengamati fase-fase pertumbuhan awan ini.
Perlu diwaspadai oleh masyarakat, jika tampak ada pertumbuhan awan cumulus yang berlapis-lapis. Diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi yang secara visual seperti bunga kol. Pada tahap berikutnya, awan tersebut tiba-tiba akan berubah dari warna dari putih menjadi berwarna hitam pekat yang merupakan awan comulusnimbus.
Jika awan cumulusnimbus sudah terbentuk, amati pepohonan disekitar kita, apakah dahan dan dedaunan bergoyang cepat karena tiupan angin terasa sangat dingin. Jika fenomena ini terjadi, kemungkinan besar kehadiran hujan dan angin kencang udah menjelang disekitar tempat kita berada. Durasi fase pembentukan awan, hingga fase awan punah berlangsung paling lama sekitar 1 jam. Karena itulah, masyarakat agar tetap waspada selama perioda ini, dan angin kencang yang ditimbulkan akan reda sesuai daur hidup awan cimulusnimbus punah dan berakhir menjadi hujan.
Secara meteorologis angin puting beliung dapat terjadi dimana saja, namun secara statistik kejadian angin puting beliung merusak lebih banyak terjadi di dataran rendah hingga menengah. Pendapat umum yang menyatakan bahwa angin puting beliung biasa terjadi pada masa musim pancaroba tidak sepenuhnya benar, karena angin puting beliung merupakan dampak ikutan dari pembentukan awan cumulusnimbus yang dapat terjadi kapan saja

b.      Tempat Terjadi angin puting beliung

Angin puting beliung dapat terjadi di sembarang tempat; tetapi yang paling
sering adalah di Australia tengah dan Amerika Serikat bagian tengah. Di Amerika Serikat rata-rata terjadi 140 sampai 150 angin puyuh dalam setahun. Umumya banyak terjadi di awal musim semi pada siang dan sore hari. Di Indonesia angin puyuh mudah terjadi pada awal dan akhir musim hujan di atas daerah dataran yang luas, meskipun tidak sering.
Bila awan badai guntur lebih banyak terjadi di kawasan tropik dibandingkan di kawasan luartropik, tetapi puting beliung lebih sering terjadi di kawasan pinggir tropik meskipun terjadinya puting beliung dari awan badai guntur. Salah satu sebabnya karena di kawasan pinggir tropik gaya Corioli sudah cukup besar dan pada musim panas pemanasan dapat sangat besar.

Puting beliung umumnya terjadi di atas daratan; jarang terjadi di atas laut,
karena pemanasan di atas laut lebih kecil dibandingkan pemanasan di atas daratan. Puting beliung di atas laut umumnya berasal dari darat, dan umumnya melemah ketika di atas lautan. Tetapi bila di atas laut masih kuat dapat menarik air laut ke atas dan kerucut di bagian bawah awan terkesan sebagai belalai; oleh karena itu disebut “belalai air”.
Karena peristiwanya sangat singkat perekaman puting beliung sangat sulit
dilakukan, sehingga data tentang adanya puting beliung masih sangat sedikit. Dari pengamatan yang sampai kini dapat dilakukajn menunjukkan bahwa kawasan Texas, lembah Misissipi adalah tempat paling banyak puting beliung di dunia, meskipun mungkin akan berubah bila makin banyak dilakukan pengamatan di tempat lain.

c.       Penyebab terjadinya puting beliung

Puting beliung di Indonesia adalah tornado dalam skala F0-F1 pada skala Fujita, yang memiliki daya rusak rendah dibandingkan di wilayah lintang tinggi dimana memiliki daya rusak terparah hingga skala F5. Puting beliung umumnya terjadi pada masa pancaroba dan musim hujan, dengan waktu kejadian antara siang hingga malam hari. Kondisi ini dikarenakan sinar matahari sebagai bahan bakar utamanya, secara maksimal diperoleh pada periode (frekuensi bulanan yang berkaitan dengan musim) dan waktu (frekuensi harian) tersebut. 
Di Indonesia, sudah banyak wilayah yang terkena bencana angin puting beliung diantaranya sudah terjadi di Kabupaten Cilacap, Tegal, Ciamis, Karanganyar, Provinsi Yogyakarta dan sebagainya dan berdasarkan analisis dari peta indeks ancaman bencana angin putting beliung di Indonesia, sebagian besar terjadi di daerah dataran rendah seperti di wilayah Jawa.
Penyebab terjadinya angin puting beliung :
1.      Alam
Badai cepat berkembang yang disertai hujan, guntur dan kilat. Ketika suhu tanah meningkat, udara panas dan lembab mulai naik. Ketika hangat, udara lembab dan dingin memenuhi udara kering, itu terangkat ke atas, masuk lapisan udara atas. sebuah awan petir mulai tercipta pada fase ini. Pergerakan udara keatas sangat cepat. Angin dari sisi samping menyebabkan arah yang berbeda dan membentuk sebuah pusaran. Sebuah kerucut hasil putaran udara yang berpilin tersebut mulai terbentuk dan terlihat dari awan ke permukaan tanah.

2.      Manusia
Angin putting beliung ini biasanya terjadi di daerah yang jumlah vegetasi kurang atau sedikit, dan kota yang didalamnya terdapat banyak gedung yang menyebabkan suhu didalamnya menjadi panas.

3.      Pandangan masyarakat
Dengan adanya bencana angin puting beliung, membuat masyarakat sangat terkejut dan sebagian besar tidak mempersiapkan persiapan apapun untuk menghadapi bencana angin puting beliung ini karena kadatangannya yang sangat tiba-tiba sehingga sulit untuk menghindar dari bencana ini.

d.      Dampak
Angin puting beliung bersifat merusak, gerakannya yang berputar semakin cepat akan menjadikannya sebuah pusaran angin yang mirip dengan badai tropis di lautan dan angin puting beliung periode waktunya sangat pendek dan singkat kurang dari 10 menit. Angin putting beliung ini biasanya merusak bangunan, vegetasi, jaringan listrik dan jalan dan apapun yang dilewatinya. Bencana ini biasanya tidak banyak menelan korban jiwa. 


2.3.6.      Antisipasi Terhadap Angin Puting Belinung
Langkah yang ditempuh sebagai upaya antisipasi bencana angin puting beliung:
·         Kenali bulan - bulan pancaroba di tempat kita
·         Mengadakan penghijauan dilingkungan kita agar udara tidak terlalu panas sehingga tidak terjadi perbedaan panas yang dapat menimbulkan adanya angin puting beliung.
·         Apabila terjadi angin puting beliung menghindar dari pepohonan tinggi yang sudah rapuh karena bisa tertimpa pohon, cari tempat yang aman dan kuat atau menghindar jauh.
·         Bila terjadi angin puting beliung, apabila didalam rumah hindari berdiri dekat jendela, apalagi jendelanya berupa bahan dari kaca.
·         Matikan segera aliran listrik dan peralatan elektronik, juga matikan segera kompor yang menyala.
·         Apabila  sedang berada di luar rumah segera masuk kebangunan rumah atau bangunan yang kokoh, jangan berlindung dibawah bangunan yang tidak kokoh, dan hindari segera tempat terbuka.
·         Sebaiknya tebang pohon yang cukup tinggi disekita rumah ganti dengan pohon yang tingginya tidak lebih dari atap rumah .








III. PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah.
Angin Tornado adalah kolom udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian  langka dari dasar awan cumulus dengan  permukaan tanah. Tornado muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.           
Umumnya tornado memiliki kecepatan angin 177 km/jam atau lebih dengan rata-rata jangkauan 75 m dan menempuh beberapa kilometer sebelum menghilang. Beberapa tornado yang mencapai kecepatan angin lebih dari 300-480 km/jam memiliki lebar lebih dari satu mil (1.6 km) dan dapat bertahan di permukaan dengan lebih dari 100 km.
Angin puting beliung merupakan salah satu fenomena alam berupa gerakan angin yang pusarannya dapat mengangkat, melempar dan menghancurkan benda yang terlewati dan apa saja yang diterjangnya. Angin puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit setlah itu diikuti angin kencang yang berangsur-angsur kecepatannya melemah.

3.2.Saran
Angin merupakan udara yang bergerak, sehingga kita tidak dapat memprediksi keberdaannya. Angin yang memiliki kecepatan yang tinggi dapat merusak lingkungan dan merenggut korban jiwa. Di indonesia, angin yang menyebabkan kerusakan pada umumnya disebabkan oleh angi puting beliung. Salah satu penyebab terjadinya angin puting beliung itu adalah karena kurangnya vegetasi tumbuhan. Oleh sebab itu, untuk menghindari terjadinya bencana baik yang disebabkan oleh angin maupun yang lainnya, diharapkan kita dapat menjaga dan melestarika lingkungan.  
DAFTAR PUSTAKA

Budiyanto. 2012. Pengertian Angin dan Teori Proses Terjadinya Angin. http://organisasi.org/definisi-pengertian-angin-dan-teori-proses-terjadinya-angin-ilmu-pengetahuan-alam. Diakses pada tanggal 03 Desember 2013.

Handoko. 1999. Klimatologi Dasar. FMIPA. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hartanto. 2013. Angin Tornado, Proses dan Fase Tornado. http://serbafakta.blogspot.com/2013/01/angin-tornado-proses-dan-fase tornado.html#.Ui77Pn9c0uM, September 2013

Karim, Kamarlis. 1985. Dasar-dasar Klimatologi. UNSYIAH. Banda Aceh.

Lakitan, Benyamin. 2002. Dasar-dasar KlimatologiI. Raja Grafindo Persada, Null.

Meliati. 2000. Jenis-jenis angin. http://gurubajank.blogspot.com/2009/06/jenis-jenis-angin.html. Diakses pada tanggal 03 Desember 2013

Nasir, A. A. dan Y. Koesmaryono. 1990. Pengantar Ilmu Iklim Untuk Pertanian.

Nia. 2006. Pengaruh Kecepatan Angin. http://carapedia.com/pengaruh_kecepatan_angin_info936.html. Diakses pada tanggal 03 Desember 2013.

Nurhayati. 2013. Manfaat dan Kerugian Angin. http://intl.feedfury.com/content/16689389-manfaat-dan-kerugian-angin.html. Diakses pada tanggal 03 Desember 2013.
Pustaka Jaya. Bogor.

Takeda, Kensaku. 2005. Hidrologi Pertanian. PT. Pratya Utama. Bogor.

Triasty. 2012. Pengertian Angin Putting Beliung, Penyebab dan Prosesnya. http://x-blog46.blogspot.com/2012/11/pengertianpenyebabdan-proses-terjadinya.html. Diakses pada tanggal 03 Desember 2013.

Wahyuningsih, Utami. 2004. Geografi. Pabelan. Jakarta.

Wikipedia. 2013. Angin. http://id.wikipedia.org/wiki/Angin. Diakses pada tanggal 03 Desember 2013.

Zaskia. 2013. Angin Puting Beliung. http://meteo-go.blogspot.com/2009/03/angin-puting-beliung_08.html. Diakses pada tanggal 03 Desember 2013.


1 komentar:


  1. Before we discuss the Tornado winds we should know first word Tornado, Tornado word derived from the word Tronada that of Spanish language and also
    togel online

    BalasHapus